Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Mentawai M 7,7 dan Tsunami, Ratusan Orang Tewas

Kompas.com - 25/10/2021, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan M 7,7 mengguncang Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada 25 Oktober 2010 pada pukul 21.42 WIB.

Gempa ini disusul gelombang tsunami dengan ketinggian 3-7 meter yang menerjang wilayah Pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat.

Dikutip dari Harian Kompas, 3 November 2010, sebanyak 427 warga di tiga pulau yang diterjang tsunami tersebut meninggal. Kemudian, berdasarkan laporan pada 5 November 2010, sebanyak 74 korban belum ditemukan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami yang Senyap di Mentawai

Kesaksian warga

Iram Sababalat (26) warga Dusun Muntei Baru Baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengatakan, sebelum gempa dan tsunami terjadi, ia baru pulang ke rumahnya.

Malam itu, ia habis bertugas di sebuah penginapan yang biasa didatangi wisatawan asing. Saat hendak tidur bersama istri dan anaknya, gempa dan tsunami tiba-tiba menggulung rumahnya.

Tak ada kesempatan baginya untuk melarikan diri. Iram pun sempat pingsan.

Saat tersadar, ia menemukan dirinya sudah berada di atas pohon durian dan lari menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi sebelum datang gelombang kedua.

"Gelombangnya melewati tinggi pohon kelapa," kata Iram dengan raut muka kosong, dikutip dari Harian Kompas, 28 Oktober 2010,

Tsunami berputar di tengah dusun itu dan menyapu cepat apa saja yang ada di atasnya ke arah laut sebelum datang lagi gelombang kedua. Malam itu juga, ia berhasil menemukan istrinya di bawah batang sagu dalam keadaan selamat.

Namun, anak semata wayangnya yang baru berusia 3 tahun ditemukan terpisah dari ibunya dalam kondisi tak bernyawa.

Sementara itu, Chandra (20), salah seorang korban selamat lainnya menceritakan, ia tengah tertidur di rumahnya saat gempa terjadi.

"Saya ingat, waktu bangun bergoyang-goyang. Lalu, saya dengar ada yang menyuruh lari karena takut ada tsunami," kata Chandra sebagaimana diberitakan Harian Kompas, 29 Oktober 2010.

Menurutnya, ia selamat karena terjepit di antara batang pohon kelapa. Kemudian ada seorang laki-laki menghampirinya dan menyelamatkannya.

Baca juga: Gempa M 5,7 Guncang Mentawai Terasa hingga Padang, Ini Analisis BMKG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com