KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Satgas Covid-19 mewaspadai potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021.
Hal ini berkaca dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada akhir tahun 2020 dan pertengahan tahun 2021.
Saat itu, kasus infeksi virus corona melonjak seiring terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan.
Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, pemerintah melalui Satgas Covid-19 mempersiapkan upaya dan langkah-langkah antisipasi.
“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena di situlah Nataru, di situlah pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan Covid-19,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito dikutip dari website Covid19.go.id.
Ada sejumlah langkah yang dilakukan satgas untuk menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19, yakni:
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas tes Covid-19.
"Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan," kata Sonny.
Namun melihat grafik dari catatan @perupadata, angka testing Covid-19 masih fluktuatif.
Masih di bawah seribu kasus baru, 633 dilaporkan hari ini. Angka tes memang turun dibanding kemarin, tapi positivity rate masih konsisten turun.
Jakarta masih tertinggi. Sudah seminggu ini Kalbar ada di papan atas. pic.twitter.com/d0Ca8kb43c
— perupadata (@perupadata) October 21, 2021
Baca juga: Satgas: Kasus Positif Covid-19 Turun Selama 13 Pekan Berturut-turut