KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di banyak negara di dunia masih terus menunjukkan penambahan kasus.
Mengutip Worldometers, hingga Kamis (21/10/2021), tercatat ada sebanyak 242.739.314 kasus.
Dari angka itu, sebanyak 4.936.313 orang meninggal dunia dan 219.995.833 orang sembuh.
Berikut ini 10 negara dengan kasus tertinggi:
Berikut ini sejumlah update seputar virus corona di berbagai negara:
Alasan penangguhan karena meningkatnya kasus infeksi virus corona di ketiga negara itu.
Pembatasan dimulai pada Rabu (20/10/2021).
Melalui Kementerian Kesehatan, pemerintah Maroko telah memperingatkan adanya ancaman lonjakan kasus.
Kasus Covid-19 telah meningkat tajam di Belanda selama dua minggu terakhir. Kasus juga meningkat di Jerman.
Pemerintah setempat mengambil tindakan dengan memperketat upaya pelacakan kasus.
Pada 19 Oktober 2021, dilaporkan adanya 17 kasus lokal baru. Angka ini bertambah 9 dari hari sebelumnya.
Adapun kasus-kasus baru dilaporkan di delapan kota dan divisi administratf.
Kasus baru ini sebagian besar beradal dari kontak erat pasangan lanjut usia yang melakukan perjalanan di Provinsi Shaanxi dan Ganxu.
Akibat peristiwa ini, Kota Jiayuguan, Gansu, bahkan meluncurkan putaran kedua pengujian virus di seluruh kota setelah pada putaran awal tak menunjukkan adanya hasil positif
Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap sistem perawatan kesehatan.
Dikutip dari Reuter, kasus harian Singapura terus bertambah dan pada Selasa (19/10/2021) mencapai rekor yakni sebanyak 3.994 kasus.
Saat ini, Singapura telah memvaksinasi lebih dari 80 persen dari 5,45 juta penduduknya.
Namun, kasus tanpa gejala atau gejala ringan terus meningkat sehingga menyebabkan tekanan pada rumah sakit maupun staf medis.
“Hampir 90 persen tempat tidur isolasi di sistem rumah sakit kami telah terisi. Lebih dari dua per tiga tempat tidur ICU kami sudah terisi,” kata Lawrence Wong, ketua gugus tugas virus corona di Singapura.
Dikutip dari Times of India, FDA juga menyebutkan, masyarakat AS bisa memilih vaksin yang berbeda untuk dipakai sebagai booster.
Data menunjukkan, orang yang mendapat suntikan awal Covid-19 dari J&J memiliki respons kekebalan yang lebih kuat ketika diberi suntikan Pfizer dan Moderna.
Selain itu, penggunaan vaksin yang sama maupun suntikan yang berbeda dengan suntikan awal menunjukkan keamanan pada orang dewasa.
Polandia tengah menghadapi terjadinya ledakan kasus Covid-19 setelah lebih dari 5.000 infeksi baru dilaporkan pertama kalinya sejak Mei.
"Kami mengalami peningkatan dari minggu ke minggu sebesar 85 persen dan lebih dari 100 persen," kata Menteri Kesehatan Polandia Adam Niedzielski, dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan, kasus harian bisa jauh di atas 5.000 pada pekan depan.
Saat ini, Eropa Tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir.
Situasi ini memicu kekhawatiran karena tingkat vaksinasi yang lebih rendah dibandingkan di Eropa Barat bisa menyebabkan terjadinya gelombang baru.
Saat ini, sekitar 61 persen orang di Polandia telah divaksin penuh.
Akan tetapi, jumlah tersebut masih lebih rendah dibanding rata-rata Uni Eropa, dengan angka vaksinasi lebih dari 74 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.