Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dapat Sanksi dari WADA, Ini Saran Ahli untuk LADI

Kompas.com - 19/10/2021, 19:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) yang juga Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto memberikan sejumlah saran untuk Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) merespons sanksi yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia pada 7 Oktober 2021.

Sanksi WADA ini ramai diperbincangkan setelah Indonesia tak bisa mengibarkan Merah Putih saat penyerahan Thomas Cup 2020.

Sebenarnya, Indonesia diberi tenggat waktu 21 hari untuk mengajukan bantahan atas pernyataan ketidakpatuhan WADA.

Akan tetapi, tak ada bantahan dari Indonesia sehingga dianggap menerima keputusan tersebut.

Sanksi tersebut diberikan karena ketidakmampuan Indonesia memenuhi rencana jumlah tes doping tahunan.

Baca juga: Mengenal WADA, Badan Antidoping Dunia yang Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia

Selain larangan bendera Merah Putih berkibar, atlet juga tidak boleh membawa nama negara di ajang internasional apa pun.

Sanksi itu juga berdampak pada penyelenggaraan kejuaraan olahraga internasional di Indonesia selama satu tahun dan berpotensi lebih lama.

Menindaklanjuti hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi.

Djoko menilai, pembentukan tim tersebut justru dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi bahwa Pemerintah Indonesia melakukan intervensi.

"Niat Pak Menteri bagus bentuk tim itu. Tapi kami khawatir jangan-jangan tim itu nanti dianggap sebagai intervensi kepada WADA, karena WADA itu kan independen," kata Djoko kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Oleh karena itu, ia menyarankan agar LADI segera melakukan komunikasi intensif dengan WADA.

Baca juga: Apa Kesalahan Indonesia hingga Dapat Sanksi dari WADA Badan Antidoping Dunia?

Bahkan, jika diperlukan LADI bisa mendatangi kantor WADA di Kanada untuk menanyakan masalah yang terjadi dan solusi apa yang harus dilakukan.

"Dengan LADI yang proaktif ke WADA, tentu menjadi catatan sendiri bagi WADA untuk membantu bagaimana menyelesaikan masalah ini. Saya kira kawan-kawan LADI di dalam urusan lobi sangat bagus," kata Djoko.

Selain itu, jalur komunikasi juga bisa dilakukan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari untuk menjelaskan langsung kepada ketua International Olympic Committee (IOC).

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan untuk menyampaikan permasalahan yang sedang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil Indonesia untuk menyelesaikannya.

Federasi olahraga Indonesia juga diharapkan melakukan hal serupa.

"Misalnya terkait dengan rencana kejuaraan dunia bulutangkis di Bali, itu tentu PBSI bisa berkomunikasi langsung dengan pihak BWF," ujar Djoko.

Dengan langkah komunikasi tiga jalan itu, diharapkan bisa membuat WADA mencabut sanksi yang diberikan kepada Indonesia, tanpa menimbulkan masalah lain.

Baca juga: 5 Fakta WADA, Sanksi Indonesia hingga Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com