Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan di Tol Cipularang yang Menewaskan Direktur Indomaret Yan Bastian

Kompas.com - 17/10/2021, 21:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas di tol Cipularang Sabtu (16/10/2021) sekitar pukul 17.25 WIB menewaskan Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Yan Bastian.

Kecelakaan itu tepatnya terjadi di ruas B kilometer 92.900 di Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Kecelakaan itu melibatkan truk kontainer dengan nomor polisi B 9318 JIY dan kendaraan minibus Hyundai dengan nomor polisi B 1152 SV yang dikendarai Yan Bastian.

Baca juga: Viral, Video Kecelakaan Beruntun 4 Bus di Tol Merak, Ini Kronologinya

4 fakta terkait kecelakaan di tol Cipularang

1. Direktur Indomaret jadi korban

Meninggalnya Direktur Indomaret Yan Bastian dalam kecelakaan tersebut dikonfirmasi oleh Marketing Direktur PT Indomarco Prismastama Wiwiek Yusuf.

"Kami atas nama manajemen dan karyawan merasakan duka yang mendalam atas kepergian mendadak Pak Yan Bastian. Rekan kerja dan sahabat kami. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga diberikan kekuatan," kata Wiwiek, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: [HOAKS] Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air pada 10 September 2021, 179 Orang Tewas

Wiwiek mengatakan, Yan merupakan sosok yang gigih dan ramah terhadap siapa pun.

Ia mengatakan Yan adalah pengelola jaringan minimarket Indomaret. Kariernya di Indomaret dimulai sejak Indomaret berdiri pada 1988.

Selama kariernya, Yan memberikan kontribusi besar terutama dalam pengembangan dan penentuan produk yang dijual di Indomaret.

"Dia memberikan kontribusi besar terutama dalam pengembangan dan penentuan produk yang dijual di Indomaret," kata Wiwiek.

Baca juga: Analisis Lengkap PVMBG soal Amblesnya Jalan Tol Cipali, dari Penyebab hingga Rekomendasi Penanganannya...

2. Penyebab kecelakaan 

Jalan tol Cipularang dan PadaleunyiDok. Jasa Marga Jalan tol Cipularang dan Padaleunyi

Kepala Unit Laka Lantas Polres Purwakarta Ipda Jamal Nasir mengatakan, kecelakaan bermula saat kendaraan truk kontainer bernomor polisi B 9318 JIY datang dari arah Bandung menuju Jakarta.

Saat tiba di kilometer 92.900 dengan jalan lurus dan sedikit menurun, truk kontainer itu hilang kendali.

"Kendaraan kontainer itu kemudian terguling lalu menimpa kendaraan minibus Hyundai Nopol B 1152 SSV yang datang dari arah yang sama," kata Jamal, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (17/10/2021)

Baca juga: Tak Boleh Sembarang Berhenti, Ini Aturan dan Larangan di Jalan Tol

3. Korban kecelakaan tol Cipularang

Selain menewaskan Direktur Indomaret Yan Bastian, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan tujuh orang korban luka.

Jamal mengatakan, tujuh orang korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta.

"Korban meninggal dunia atas nama Yan Bastian 64 tahun warga Kota Tangerang Selatan, ia merupakan pengemudi minibus yang tertimpa," kata Jamal.

Baca juga: Viral, Video Pasangan Pengantin Gelar Resepsi di Dalam Bus, Bagaimana Ceritanya?

4. Sopir melarikan diri

Jamal mengatakan, pengemudi truk kontainer bernomor polisi B 9318 JIY melarikan diri dari lokasi kejadian.

"Pengemudi truk kontainer Hino bernomor polisi B 9318 JIY melarikan diri. Sedang kami selidiki," kata Jamal.

Baca juga: Kenapa di Jalan Tol Kerap Terjadi Kecelakaan? Ini Kata Pengamat...

(Sumber: Kompas.com/Rully R. Ramli, Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Aprilia Ika)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aturan dan Larangan di Jalan Tol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Pulau Semakau, Rahasia Singapura Jadi Negara Terbersih Asia

Mengenal Pulau Semakau, Rahasia Singapura Jadi Negara Terbersih Asia

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

Tren
Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com