KOMPAS.com - Untuk mengetahui seberapa parah tingkat amarah yang kita miliki, bisa kita lihat dari bagaimana kita merespon hal-hal sepele.
Ketika Anda marah hanya karena diserobot antreannya ketika akan membayar di kasir, dan dada berdegup kencang ketika ada mobil menyalip terlalu dekat, maka bisa jadi Anda memiliki kontrol kemarahan yang sangat rendah.
Melansir dari Kompas.com, Sabtu (25/09/2021), amarah adalah emosi yang wajar ketika ada sesuatu atau seseorang yang mengecewakan atau menyakiti kita.
Namun amarah yang selalu membanjir tak terkontrol, bisa membahayakan fisik dan psikis Anda.
Secara fisik, amarah yang meluap-luap dan destruktif bisa mengarah ke gangguan jantung yang serius.
Baca juga: Pentingnya Mengelola Kemarahan agar Tak Merusak Jantung
Dari laman Mayo Clinic, disebutkan bahwa ketika kita tak bisa mengontrol amarah kita, kita membahayakan kesehatan dan hubungan sosial kita.
Mengontrol kemarahan sangatlah penting dilakukan. Jika Anda mengalami kesulitan mengontrol amarah, cobalah lakukan beberapa tips berikut ini:
1. Berpikir sebelum berbicara
Pertimbangkan apakah kalimat tersebut layak diucapkan, apakah akan menimbulkan sesal atau tidak, apakah akan membuat hubungan jadi memburuk atau tidak.
Baca juga: Kenapa Kita Mudah Marah Akhir-akhir Ini dan Upaya Meredakannya
2. Ekspresikan kemarahan ketika Anda sudah tenang
Langkah kedua ini mungkin terasa aneh, bagaimana bisa mengekspresikan kemarahan ketika kita sudah tenang dan tak lagi emosi?
Tapi memang begitulah yang seharusnya dilakukan. Setelah menimbang-nimbang banyak hal dan berpikir, emosi biasanya akan mereda.
Dan Anda bisa mengajukan keluhan serta protes dalam kalimat yang lebih tertata dan terfokus.
3. Lakukan olah fisik
Olah fisik atau olah raga bisa menurunkan stres dan meredakan amarah. Jadi ketika ada seseorang yang membuat jengkel, alihkan kemarahan Anda dengan melakukan kegiatan fisik ringan.
Semisal berlari-lari kecil di sekitar rumah atau bersepeda mencari udara segar.
4. Ambil jeda
Setiap orang butuh jeda atau istirahat. Jadi setiap hari, ambil sedikit waktu untuk jeda dan menghela napas. Di jeda tersebut, lakukan hal-hal yang Anda senangi.
Jeda bisa mengembalikan mood menjadi netral dan tak lagi dipenuhi lelah dan kemarahan.
Baca juga: 5 Tipe Kemarahan dan Plus Minusnya
5. Cari solusi
Ketika buah hati selalu memporakporandakan mainannya, atur jadwal tegas kapan mereka bisa bermain dengan bebas dan kapan mereka harus merelakan mainannya terkunci di kotak mainan.
6. Fokus pada sudut pandang "aku".
Sudut pandang "aku" atau "saya" bisa digunakan untuk menyampaikan amarah secara lebih ramah tanpa menyulut bara pertengkaran.
Semisal memilih menggunakan kalimat "Saya kecewa kamu tidak membantu saya menata meja makan" dari pada kalimat "Kamu selalu tak pernah membantu saya."
7. Jangan menyimpan dendam
Memaafkan adalah sarana yang tepat untuk menjaga aura positif terus ada di diri Anda.
Ketika Anda susah memaafkan dan menyimpan sakit hati, Anda memelihara amarah terus menumpuk dari hari ke hari.
Baca juga: Merasa Bosan? Pahami Manfaat dan Cara Menanganinya
8. Gunakan humor
Untuk meredakan amarah pasangan dan amarah Anda sendiri, Anda bisa menggunakan senjata humor.
Namun jauhi humor yang bernada sarkas karena hanya akan memperburuk situasi.
9. Cari jalan untuk rileks
Cari jalan arau cara untuk bisa rileks dan meredakan amarah. Entah itu dengan menyesap teh, merawat tanaman, mendengarkan musik, atau memeluk kucing.
Jadi setiap kali ada yang memicu kejengkelan, berlarilah ke hal-hal tersebut.
10. Cari bantuan
Ketika 9 cara di atas sudah Anda terapkan dan Anda tetap tak bisa mengontrol amarah, maka jangan ragu untuk mencari bantuan ke ahli psikologi.
Ada beberapa terapi yang bisa digunakan untuk melatih meredam kemarahan.
Baca juga: Perhatikan, Ini Gejala Saat Kita Mengalami Gangguan Kesehatan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.