Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Gelombang Panas Melanda Indonesia, Malaysia, dan Negara Lain

Kompas.com - 16/10/2021, 17:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Unggahan soal gelombang panas tengah melanda Indonesia, Malaysia, dan sejumlah negara lain banyak beredar di media sosial.

Dalam unggahan yang dibagikan di media sosial Facebook itu, memuat tips-tips menghadapi gelombang panas di Indonesia.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Indonesia tidak sedang terjadi gelombang panas.

Informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi soal gelombang panas yang melanda Indonesia diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Tangkapan layar informasi yang menyebut bahwa gelombang panas tengah melanda Indonesia, Malaysia, dan negara lain.Facebook Tangkapan layar informasi yang menyebut bahwa gelombang panas tengah melanda Indonesia, Malaysia, dan negara lain.

Informasi itu menyebutkan, gelombang panas di Indonesia menyebabkan suhu udara mencapai 40 derajat celsius.

Selain itu, dijelaskan juga tips yang harus dilakukan dan dihindari oleh masyarakat.

Salah satunya, menghindari minum es atau air dingin.

Berikut rincian pesan tersebut.

"#GelombangPanas

KIAT MENGHADAPI GELOMBANG PANAS
AWAS, GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA
--------------------------------
Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari.
Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas disiang hari, bisa mencapai 40C. Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es. Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin, Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih. Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi. Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.

Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin. Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan. Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke .Pria itu pun bercerita:

"Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit.."

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.

Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.
Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal*
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin, namun, itu sangat berbahaya !

Hindari meneguk langsung minuman, minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan. Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Semoga bermanfaat.

Konfirmasi Kompas.com

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko mengatakan, informasi yang menyebut Indonesia sedang mengalami gelombang panas adalah tidak benar.

"Info yang beredar ini tentu tidak tepat dan tidak benar (HOAX), karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas," ujar Urip kepada Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Ia menjelaskan, gelombang panas terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi.

Sementara, wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.

Urip menjelaskan, gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik.

Misalnya, 5 derajat celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," lanjut dia.

Suhu panas yang terasa di Indonesia

Urip mengatakan, mengenai suhu panas yang terasa di Indonesia merupakan fenomena adanya gerak semu Matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Hal ini mengakibatkan potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

"Berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir," ujar Urip.

Berdasarkan catatan meteorologis pada 14 Oktober 2021, suhu lebih dari 36 derajat celsius terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi, dan Semarang.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37 derajat celsius.

Urip mengatakan, catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini.  

Penyebab peningkatan suhu di Indonesia

Terjadinya peningkatan suhu di wilayah Indonesia disebabkan oleh beberapa hal:

1. Pada bulan Oktober, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam perjalanannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret.

Puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

2. Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar Matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya Siklon Tropis KOMPASU di Laut China Selatan bagian utara yang menarik masa udara dan pertumbuhan awan-awan hujan.

Siklon ini menjauhi wilayah Indonesia sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah-berawan dalam beberapa hari terakhir.

Kesimpulan

Dari penjabaran di atas, informasi yang menyebutkan Indonesia sedang mengalami gelombang panas adalah tidak benar atau hoaks.

BMKG meluruskan, peningkatan suhu di Indonesia adalah hal umum akibat fenomena gerak semu Matahari. Hal ini yang membuat suhu panas dirasakan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com