Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pedasnya, Cabai Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Apa Saja?

Kompas.com - 15/10/2021, 13:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mayoritas masyarakat di Indonesia pasti menyukai jenis makanan satu ini. Ya, apa lagi kalau bukan cabai.

Cabai di sini sangat melimpah karena cocok dengan iklim Indonesia, sehingga cabai dapat tumbuh subur dan mudah ditemukan di pasaran.

Ada berbagai jenis cabai, dari cabai rawit, merah, sampai cabai hijau. Banyak pula produk turunannya seperti bubuk cabai.

Salah satu cabai populer di masyarakat yaitu cabai rawit (Capsicum annuum), yang terkenal karena rasanya yang pedas.

Namun, tahukah Anda? di balik rasa pedasnya, ternyata cabai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja?

Baca juga: Cara Menanam Cabai yang Benar agar Cepat Berbuah

1. Mengurangi durasi sakit

Melansir Web MD, cabai kaya akan vitamin C, bahkan lebih tinggi dibandingkan jeruk.

Meskipun vitamin C tidak dapat sepenuhnya mencegah flu biasa, mengonsumsi lebih banyak vitamin C saat sakit dapat mengurangi durasi penyakit berlangsung.

2. Mencegah penyakit jantung

Makanan pedas dapat menjadi pilihan untuk mencegah penyakit jantung.

Studi menunjukkan, capsaicin dalam cabai dapat mengurangi peradangan dan mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

Dituliskan Healthline, capsaicin merupakan senyawa tanaman bioaktif utama dalam cabai, yang bertanggung jawab atas keunikan rasanya, rasa pedas.

3. Menurunkan berat badan

Cabai dianggap dapat merangsang penurunan berat badan.

Capsaicin yang terkandung pada cabai dapat meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori.

Meskipun mengonsumsi cabai tidak menyebabkan perubahan signifikan pada berat badan, mengkombinasikannya bersamaan dengan rencana penurunan berat badan yang disetujui dokter dapat membantu melihat hasilnya lebih cepat.

Baca juga: 6 Manfaat Petai bagi Kesehatan, Apa Saja?

Nutrisi cabai rawit

Dalam sesendok makan atau 15 gram cabai rawit merah segar, terkandung beberapa nutrisi seperti:

  • Kalori: 6
  • Air: 88 persen
  • Protein: 1,3 gram
  • Gula: 0,8 gram
  • Serat: 0,2 gram
  • Lemak: 0,1 gram

Selain itu, cabai rawit kaya akan berbagai mineral dan vitamin, seperti:

  • Vitamin C

Cabai sangat tinggi antioksidan ini, yang penting untuk penyembuhan luka dan fungsi kekebalan tubuh.

  • Vitamin B6

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme energi.

  • Vitamin K1

Vitamin yang juga dikenal sebagai phylloquinone, penting untuk pembekuan darah, kesehatan tulang, dan kesehatan ginjal.

  • Kalium

Mineral makanan penting, kalium, dapat mengurangi risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah cukup.

  • Tembaga

Tembaga merupakan elemen penting untuk tulang yang kuat dan neuron yang sehat.

  • Vitamin A

Cabai merah mengandung beta karoten tinggi, yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

Baca juga: 5 Cara Alternatif Basmi Hama Tanaman Cabai

Senyawa biokatif cabai

Sementara itu, senyaman tanaman bioaktif utama dalam cabai antara lain:

  • Kapsantin

Karotenoid utama dalam cabai merah, hingga 50 persen dari total kandungan karotenoid, capsanthin memberikan warna merah.

Sifat antioksidannya yang kuat dapat melawan kanker.

  • Violaxanthin

Antioksidan karotenoid utama dalam cabai kuning, violaxanthin menyumbang 37-68 persen dari total kandungan karotenoid.

  • Lutein

Zat ini paling melimpah pada cabai hijau yang belum matang, dan kadar lutein menurun seiring kematangannya.

Konsumsi lutein yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mata.

  • Asam sinapat

Asam sinapat atau juga dikenal sebagai asam sinapinat, memiliki berbagai manfaat kesehatan potensial.

  • Asam ferulat

Asam ferulat merupakan antioksidan yang dapat membantu melindungi dari berbagai penyakit kronis.

Kandungan antioksidan pada cabai rawit (merah) yang matang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan cabai yang belum matang (hijau).

Baca juga: Cara Basmi Hama Kutu Putih pada Tanaman Cabai Pakai Pestisida Alami

Cabai hijau

Sementara itu, cabai hijau memberikan perlindungan terhadap kanker, sebab mengandung banyak antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas.

Dikutip dari NDTV Food, cabai hijau juga dapat membantu mengatasi masalah prostat, dan memberikan sejumlah efek sistem kardiovaskular menguntungkan pada tubuh.

Secara khusus, ini mengurangi kemungkinan mengembangkan aterosklerosis, dengan mengurangi kadar kolesterol darah, trigliserida, dan agregasi trombosit, juga meningkatkan aktivitas fibrinolitik.

Aktivitas fibrinolitik mengacu pada kemampuan mencegah pembentukan gumpalan darah, yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Capsaicin pada cabai hijau telah terbukti merangsang pusat pendinginan hipotalamus di otak, termasuk efek merangsang pada selaput lendir hidung dan sinus.

Capsaicin merangsang aliran darah melalui membran dan menyebabkan sekresi lendir menjadi lebih tipis, yang dapat bermanfaat memerangi pilek atau infeksi sinus.

Saat dikonsumsi, cabai hijau melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasani hati, serta dapat menyeimbangkan kadar gula darah.

Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang cocok degan cabai, terutama penderita irritable bowel syndrome, yang dapat menyebabkan diare dan nyeri dubur.

Untuk menghindari efek samping negatif dari cabai, batasi asupannya dan pilih cabai yang ringan daripada yang pedas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com