Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Dari Wayang Kulit ke Wayang Potehi

Kompas.com - 11/10/2021, 09:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SECARA pribadi saya merasa akrab dengan wayang kulit yang pada masa kanak-kanak memang kerap saya tonton meski tidak pernah berhasil bertahan sampai semalam suntuk.

Keakraban dengan wayang kulit makin akrab berkat saya beruntung pernah berguru kepada tak kurang dari sang mahadalang Ki Nartosabdho sendiri.

Wayang orang

Di bagian kedua kehidupan saya, kemudian saya akrab dengan wayang orang berkat memperoleh kesemapatan bekerja sama dengan kelompok wayang orang Bharata mempergelar lakon Banjaran Gatotkaca di panggung Sydney Opera House dan UNESCO Paris.

Kemudian bekerja sama dengan TNI mempergelar Sata Kurawa dengan benar-benar secara ragawi menampilkan 100 serdadu TNI berperan sebagai 100 kurawa di panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki.

Peristiwa bersejarah tersebut merupakan rekor dunia pergelaran 100 kurawa dengan 100 pemeran yang sebelumnya belum pernah terjadi di marcapada.

Di samping wayang kulit tentu saja saya mengagumi wayang golek mahakarya kebudayaan Sunda yang menurut selera saya pribadi merupakan desain teater boneka terindah yang pernah saya lihat di planet bumi ini.

Kemudian masih ada pula wayang jemblung yang pergelarannya asyik diiringi secara a capella dengan suara alat musik gamelan yang keluar dari mulut manusia.

Menurut saya wayang jemblung merupakakan mahakarya budaya lisan dalam makna lisan selisan-lisannya lisan secara paling konsekuen lisan tiada lawan di dunia.

Lalu masih ada wayang beber yang merupakan pendahulu komik.

Lalu ada pula wayang klitik, wayang suket, wayang Bali, wayang Sasak, wayang Banjar, wayang Betawi, wayang krucil, wayang Palembang, wayang kancil, wayang kemerdekaan, wayang panji, wayang bangsawan dan lain-lain, dan sebagainya, dan selanjutnya .

Wayang potehi

Sungguh membanggakan bahwa generasi muda Indonesia juga asyik mengembangkan wayang sehingga di masa kini lahir pula wayang-wayang jenis kreasi baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Seperti misalnya wayang game yang asyik dimainkan oleh kaum mileneal sebagai e-sport. Wayang game berlakon Lokapala resmi diangkat menjadi e-sport resmi PON X di Papua.

Lalu jangan lupa bahwa masih ada wayang potehi yang memang berakar di peradaban China namun di persada Nusantara berkembang menjadi seni teater rakyat Indonesia apalagi setelah sang mahamastra wayang potehi, Dwi Woro Retno Mastuti, berhasil memenuhi permohonan saya untuk membuat dan mempergelar wayang poteni dengan lakon Damarwulan di balairung Jaya Suprana School of Performing Arts 6 Februari 2016 yang merupakan pergelaran world premiere alias perdana di dunia!

Saya memang bangga wayang! Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com