Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Tabebuya Berbunga?

Kompas.com - 06/10/2021, 10:37 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Memiliki ketahanan hidup yang tinggi

Meski biaya pemeliharaan tanaman tabebuya cukup murah, Hadi mengatakan, akan lebih bagus jika perawatan juga dilakukan pada ranting-ranting yang kering.

"Biaya pemeliharaannya termasuk murah, cuman ranting-ranting ini saja. Biasanya habis berbunga, lalu kering, ranting-rantingnya perlu dipangkas agar musim berikutnya bisa tumbuh bagus lagi. Perawatannya paling itu," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, tabebuya memiliki ketahanan hidup yang tinggi.

Baca juga: Alasan Bunga Edelweis Tak Boleh Dipetik, Kenapa?

Menurut dia, bunga tabebuya bisa bermekaran sepanjang tahun. Namun puncak mekar pohon yang berasal dari Brasil ini hanya terjadi pada saat musim kemarau.

"September-Oktober adalah puncak Tabebuya bermekaran. Sekarang ini kan sudah mulai hujan, meskipun tidak sering ya. Tapi semakin banyak hujan, bunganya mulai berguguran. Karena pada prinsipnya, bunga tabebuya ini lebih doyan di cuaca panas," ujar Anna sebagaimana diberitakan Kompas.com (6/10/2021).

Senada dengan Prof Hadi, tabebuya, lanjut Anna akarnya tidak merusak.

Sehingga tanaman ini sangat cocok sebagai tanaman peneduh jalan yang rindang tanpa merusak perumahan atau pertokoan.

Baca juga: Mengenal Bunga Edelweis, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

(Sumber: Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Ghinan Salman | Editor: Sari Hardiyanto, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com