Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jahe di Rumah, dari Bibit hingga Dapat Dipanen

Kompas.com - 29/09/2021, 07:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cara menanam jahe di rumah dari mulai bibit hingga dapat dipanen, tidak terlalu sulit apabila mengetahui tahapannya. 

Jahe menjadi salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebagai bahan minuman, bumbu masak, dan obat-obatan tradisional.

Tanaman rimpang ini sangat mudah ditanam dan dibudidayakan. Namun, untuk mendapatkan hasil jahe yang berkualitas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menanamnya.

Baca juga: Cara Menanam Cabai yang Benar agar Cepat Berbuah

Cara menanam jahe

Melansir situs Dinas Pertanian Jawa Barat, menanam jahe dimulai dengan memilih rimpang yang disiapkan untuk ditanam kembali.

1. Memilih bibit

Ilustrasi menanam jahe dalam pot. SHUTTERSTOCK/JAK149 Ilustrasi menanam jahe dalam pot.

Pilih bibit berkualitas, yang diambil dari tanaman tua dan berumur sekitar 10 bulan.

Pastikan pohon induk bibit sehat dan tidak terserang hama penyakit, sehingga kualitas rimpang yang digunakan pun tidak sakit.

Sebaiknya, gunakan bibit yang diambil dari kebun, bukan dari pasar dan pilih bibit yang mempunyai tampilan fisik bagus dan tidak ada cacat luka ataupun lecet.

2. Pengolahan media tanam

Pegiat urban farming atau pertanian perkotaan membersihkan dan memanen sayuran dengan sistem hidroponik yang ditanam di lahan terbuka tepat di atas Masjid Jami Baitussalam, Jalan Kesejahteraan RW 08, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (18/3/2021). Sayur-mayur tersebut dirawat oleh pengurus masjid. Adapun tanaman yang ditanam berupa cabai, kangkung, jahe merah dan daun mint. Selain itu, terdapat juga budi daya ikan nila yang dikelola oleh masjid tersebut.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pegiat urban farming atau pertanian perkotaan membersihkan dan memanen sayuran dengan sistem hidroponik yang ditanam di lahan terbuka tepat di atas Masjid Jami Baitussalam, Jalan Kesejahteraan RW 08, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (18/3/2021). Sayur-mayur tersebut dirawat oleh pengurus masjid. Adapun tanaman yang ditanam berupa cabai, kangkung, jahe merah dan daun mint. Selain itu, terdapat juga budi daya ikan nila yang dikelola oleh masjid tersebut.

Melansir Kompas.com, 4 Mei 2021, perlu untuk menyesuaikan keasaman tanah dengan keasaman media tanam jahe.

Pengolahan media tanam untuk jahe diawali dengan menyiapkan sedalam sekitar 30 cm agar mendapatkan tanah yang gembur dan bersih.

Biarkan tanah hingga 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap dari tanah dan menghilangkan bibit penyakit.

Apabila lahan menanam jahe mempunyai kondisi air tanah jelek, cegah genangan air dengan membuat bedengan setinggi 20-30 cm dan lebar 80-100 cm.

Sediakan lubang-lubang kecil atau alur dengan kedalaman 3-7,5 cm untuk menanam bibit jahe.

Cara menanam jahe dilakukan dengan melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.

Baca juga: 7 Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan

Media tanam Polybag

Untuk media tanamnya sendiri sebaiknya media tanam yang gembur, dengan perbandingan tanah 40 persen, pupuk kandang 30 persen dan sekam 30 persen. 

Apabila tidak ada sekam, maka bisa menggantinya dengan pasir biasa asalkan media tanamnya gembur. 

Pada polybag yang sudah berisi campuran tanah, pupuk kandang dan sekam atau pasir,, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar bibit jahe.

Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah tumbuh. Lakukan proses penumbuhan selama 6 bulan.

Sampai di usia 6 bulan nanti, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas rimpangnya, mengembangkan dirinya hingga penuh 1 polybag.

 

Nando Purba saat memupuk tanaman jahenya di Desa Dolokhuluan, Kecamatan Dolokmasagal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (11/4/2021)KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI Nando Purba saat memupuk tanaman jahenya di Desa Dolokhuluan, Kecamatan Dolokmasagal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (11/4/2021)

3. Penanaman

Penanaman jahe dilakukan dengan bibit yang telah disemai terlebih dahulu maupun langsung dari rimpang yang baru saja dipanen.

Penanaman rimpang dapat dilakukan langsung ke dalam lubang tanam, sedangkan bibit semai harus melewati proses penyemaian terlebih dahulu sebelum ditanam di lubang tanam.

Kelebihan menanam jahe langsung dari rimpang yaitu pengadaan dan pengangkutan lebih mudah, sebab hanya perlu menanam kembali rimpang yang baru saja ditanam tanpa perlu menyemai ulang bibit, sehingga prosesnya lebih praktis.

Sementara itu, penanaman dengan sistem ini dapat membuat rimbang lebih mudah busuk atau rusak jika disimpan dengan tidak hati-hati.

Jika ditanam dari rimpang berkualitas jelek, akan menghasilkan tumbuhan yang tidak bagus dan tanaman belum memiliki kepastian dapat tumbuh sempurna dan waktu budidaya pun lebih lama.

Baca juga: 6 Rempah untuk Mengatasi Peradangan, Jahe hingga Ginseng

4. Pemupukan

Melansir situs nad.litbang.pertanian.go.id, tanaman jahe membutuhkan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan baik, sehingga tanah harus digemburkan.

Untuk pemupukan secara organik, dapat menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang.

Pemberian pupuk kompos organik dilaukan di awal pertanaman saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar yang ditebar dan dicampur tanah olahan.

Saat berumur 2-4 bulan, dapat diberikan pupuk organik dan pupuk buatan seperti urea 20 gram/pohon, TSP 10 gram/pohon, ZK 10 gram/pohon, pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha).

Sedangkan pupuk P diberika saat awal tanam, pupuk N dan K diberikan 1/3 dosis pada awal tanam dan sisanya (2/3 dosis) saat tanaman berumur 2 dan 4 bulan.

Baca juga: Jahe Merah: Khasiat, Saran Pengolahan, dan Cara Menyimpan

 

5. Pengairan

Tanaman jahe tidak memerlukan air terlalu banyak untuk pertumbuhannya.

Penanaman jahe sebaiknya dilakukan di awal musim hujan, sekitar bulan September-Oktober, sebab tanaman muda membutuhkan air yang lebih banyak untuk pertumbuhannya.

6. Panen

Pedagang jahe di Pasar sayur Magetan mengalami kenaikan pembeli jahe pasca pemrintah mengumumkan kasus visrus corona. Akibat naiknay permintaan membuat jahe langka dipasaran.KOMPAS.COM/SUKOCO Pedagang jahe di Pasar sayur Magetan mengalami kenaikan pembeli jahe pasca pemrintah mengumumkan kasus visrus corona. Akibat naiknay permintaan membuat jahe langka dipasaran.

Pemanenan jahe dilakukan dengan bergantung pada penggunaan jahe.

Jika untuk bumbu masak, tanaman jahe bisa dipanen di usia 4 bulan. Sedangkan jika untuk dijual, sebaiknya dipanen sekitar 10-12 bulan.

Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, antara Juni-Agustus, sebab pemanenan saat musim hujan membuat rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang.

Cara memanen jahe, dapat dilakukan dengan membongkar tanah dengan hati-hati memakai garpu atau cangkul.

Setelah itu bersihkan jahe dari tanah dan kotoran, lalu jemur di atas papan atau daun pisang selama 1 minggu sebelum disimpan di tempat terbuka.

Baca juga: Resep Wedang Jahe Santan, Minuman Hangat untuk Musim Pancaroba 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Tren
Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Tren
RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tren
Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Tren
10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

Tren
Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Tren
Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Tren
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com