Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Katakan 8 Pernyataan Ini kepada Penyintas Covid-19

Kompas.com - 26/09/2021, 19:02 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesehatan mental berpengaruh bagi para penyintas Covid-19, baik yang mengalami long Covid maupun yang sudah pulih.

Bagi mereka yang mengalami Covid-19 jangka panjang atau long Covid, akan mengalami berbagai gejala berkelanjutan yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi.

Jika kenalan atau orang terdekat kita merupakan penyintas Covid-19, atau mengalami long Covid, merupakan hal wajar jika kita ingin menunjukkan dukungan dan semangat kepada mereka.

“Mayoritas orang dalam hidup saya mendukung apa yang saya alami sejak terkena Covid-19. Tetapi ada juga sejumlah orang yang membuat komentar menyakitkan dan meremehkan ketakutan dan masalah medis saya,” kata Rachel Needle, seorang psikolog berlisensi di Whole Health Psychological Center di Palm Beach Florida, mengutip Huffpost Kamis (23/9/2021).

Bisa jadi, keinginan memberi dukungan justru salah dipahami dan menjadi beban pikiran penyintas.

Apa yang sebaiknya kita katakan? Berikut 8 pernyataan yang jangan Anda sampaikan kepada penyintas Covid-19 atau mereka yang mengalami long Covid-19: 

1. "Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja"

Ilustrasi pasien Covid-19, pasien virus corona, isolasi mandiriShutterstock/Khosro Ilustrasi pasien Covid-19, pasien virus corona, isolasi mandiri
Pernyataan semacam ini memang terkesan positif, tapi bisa jadi toxic dan memberi harapan palsu pada penyintas Covid-19.

“Komentar seperti ini sering meminimalkan apa yang dialami orang tersebut,” kata Nicholas Hardy, terapis berlisensi yang berbasis di Houston.

Menurut Hardy, pernyataan ini juga tidak mengakui adanya ketakutan dan kekhawatiran para penyintas. Sebaliknya, coba tanyakan apa kekhawatiran dan ketakutan mereka.

Alih-alih menjanjikan semua akan baik-baik saja, coba tanyakan "Apakah ada yang kamu khawatirkan?" atau "Apa ada hal tertentu yang membuatmu takut atau khawatir?"

Pertanyaan semacam ini bisa memvalidasi perasaan mereka. Hal ini juga memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya.

“Ketika kita tidak dapat mengekspresikan diri di lingkungan yang aman, kita menyembunyikan pikiran dan perasaan kita sendiri atau mengekspresikannya dengan cara yang tidak sehat,” kata Hardy.

Dengan menanyakan kekhawatiran penyintas Covid-19, kita bisa membantu, meminimalkan, bahkan juga bisa mengomunikasikan kurangnya pemahaman tentang penyakit ini.

2. "Setidaknya Kamu sembuh"

Ilustrasi penyintas Covid-19 disuntik vaksin Covid-19.SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi penyintas Covid-19 disuntik vaksin Covid-19.
Pernyataan semacam ini menunjukkan rasa kurang embati dan tidak mengakui dampak masa lalu, sekarang, dan masa depan akibat Covid-19 terhadap penyintas.

Long Covid adalah serangkaian gejala yang berkelanjutan, sehingga tidak ada pemulihan, melainkan ada dampak yang tidak diketahui dan tidak dapat diprediksi pada berbagai aspek kesehatan, ditandai dengan titik waktu di mana gejalanya berkurang dan mungkin lebih dapat dikelola,” kata Shemiah Derrick, seorang penasihat profesional Covid-19 berlisensi di Chicago.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com