KOMPAS.com - Kesehatan mental berpengaruh bagi para penyintas Covid-19, baik yang mengalami long Covid maupun yang sudah pulih.
Bagi mereka yang mengalami Covid-19 jangka panjang atau long Covid, akan mengalami berbagai gejala berkelanjutan yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi.
Jika kenalan atau orang terdekat kita merupakan penyintas Covid-19, atau mengalami long Covid, merupakan hal wajar jika kita ingin menunjukkan dukungan dan semangat kepada mereka.
“Mayoritas orang dalam hidup saya mendukung apa yang saya alami sejak terkena Covid-19. Tetapi ada juga sejumlah orang yang membuat komentar menyakitkan dan meremehkan ketakutan dan masalah medis saya,” kata Rachel Needle, seorang psikolog berlisensi di Whole Health Psychological Center di Palm Beach Florida, mengutip Huffpost Kamis (23/9/2021).
Bisa jadi, keinginan memberi dukungan justru salah dipahami dan menjadi beban pikiran penyintas.
Apa yang sebaiknya kita katakan? Berikut 8 pernyataan yang jangan Anda sampaikan kepada penyintas Covid-19 atau mereka yang mengalami long Covid-19:
“Komentar seperti ini sering meminimalkan apa yang dialami orang tersebut,” kata Nicholas Hardy, terapis berlisensi yang berbasis di Houston.
Menurut Hardy, pernyataan ini juga tidak mengakui adanya ketakutan dan kekhawatiran para penyintas. Sebaliknya, coba tanyakan apa kekhawatiran dan ketakutan mereka.
Alih-alih menjanjikan semua akan baik-baik saja, coba tanyakan "Apakah ada yang kamu khawatirkan?" atau "Apa ada hal tertentu yang membuatmu takut atau khawatir?"
Pertanyaan semacam ini bisa memvalidasi perasaan mereka. Hal ini juga memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya.
“Ketika kita tidak dapat mengekspresikan diri di lingkungan yang aman, kita menyembunyikan pikiran dan perasaan kita sendiri atau mengekspresikannya dengan cara yang tidak sehat,” kata Hardy.
Dengan menanyakan kekhawatiran penyintas Covid-19, kita bisa membantu, meminimalkan, bahkan juga bisa mengomunikasikan kurangnya pemahaman tentang penyakit ini.
“Long Covid adalah serangkaian gejala yang berkelanjutan, sehingga tidak ada pemulihan, melainkan ada dampak yang tidak diketahui dan tidak dapat diprediksi pada berbagai aspek kesehatan, ditandai dengan titik waktu di mana gejalanya berkurang dan mungkin lebih dapat dikelola,” kata Shemiah Derrick, seorang penasihat profesional Covid-19 berlisensi di Chicago.