Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mudah Mengecek Emas Asli atau Emas Palsu

Kompas.com - Diperbarui 23/10/2022, 13:55 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Emas masih menjadi salah satu jenis investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat.

Hal itu karena investasi emas dianggap lebih aman dan menguntungkan sebab harganya yang stabil dan cenderung selalu naik.

Meskipun terbilang aman, masyarakat yang memilih untuk berinvestasi emas harus mengetahui keasliannya.

Baca juga: Penjelasan BI soal Viral Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas

Bagaimana cara mengecek emas asli?

Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui keaslian emas.

1. Lihat fisiknya

Melansir situs resmi PT Antam Tbk, perbedaan emas asli dan emas palsu dapat dilihat dari fisiknya.

Emas murni atau emas batangan mempunyai tanda-tanda khusus, seperti cap yang menandakan kadar emas tersebut.

Umumnya, tanda ini menggunakan satuan fineness, yang lazim dikenal dengan menggunakan satuan karat dalam angka mulai dari 10K, 18K, dan 24K.

2. Gosok emas

Pegang emas dengan baik kemudian coba gosokkan permukaan emas menggunakan telapak tangan atau telunjuk.

Jika setelah digosok warnanya memudar dan tidak seragam, dapat dipastikan emas palsu, begitu pun sebaliknya.

3. Gigit

Emas merupakan logam mulia lunak, sehingga mudah sekali dibentuk.

Jika penjual menawarkan emas dengan kadar tinggi, dapat dicek lunak tidaknya emas dengan mudah. Sebab, semakin tingginya kadar karat, emas akan jadi semakin lunak.

Cara mengetahui asli atau palsunya emas paling mudah dengan menggigit bagian permukaan emas.

Apabila setelah melakukannya ada bekas gigitan yang tertinggal, maka berarti emas asli.

Meski begitu, sangat disarankan untuk tidak terburu-buru untuk membelinya karena bisa saja material yang menyusun emah palsu tersebut adalah timah, karena logam timah juga termasuk golongan logam lunak.

Baca juga: Viral Unggahan Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas, Ini Kata BI

4. Dekatkan dengan magnet

Pada dasarnya emas termasuk logam yang sifatnya non magnetis. Ini berarti jika didekatkan dengan magnet, emas tidak akan tertarik atau menempel.

Perlu diingat, pengujian satu ini tidak mengartikan jaminan keaslian emas, karena masih ada banyak sekali logam lain yang bersifat non magnetis.

5. Goreskan ke keramik atau kertas

Cara lain mengetahui emas asli dan palsu yaitu dengan menggunakan keramik atau keras.

Tidak adanya goresan yang tertinggal bisa menjadi petunjuk.

Jika emas digoreskan ke keramik atau kertas tidak menyisahkan bekas, itu artinya emas tersebut asli.

Kendati begitu, perlu diketahui bahwa cara ini dapat beresiko merusak emas.

6. Uji densitas

Melansir situs resmi Pegadaian, mengukur kepadatan logam menjadi salah satu cara paling rumit dan presisi untuk mengetahui keaslian dari emas.

Sebagai aturan praktis, sangat jarang logam dengan kepadatan (densitas/massa jenis) yang melebihi kepadatan emas.

Kepadatan emas murni 24 karat adalah sekitar 19,3 g/ml, jauh melebihi kebanyakan logam lainnya, jadi semakin tinggi kepadatannya maka semakin murni logam mulia.

Caranya dengan menggunakan gelas berisi air sebagai media pengujiannya.
Sebagai contoh, apabila emas memiliki berat 38 gram, ketika dimasukan ke dalam gelas, volume air bergeser 2 ml.

Kemudian hitung dengan rumus massa (38 g) / pergeseran volume (2 ml), maka hasilnya adalah 19 g/ml, angka tersebut sangat mendekati massa jenis emas asli.

Namun perlu diingat, kemurnian emas yang berbeda akan memiliki rasio g/ml yang berbeda pula, seperti

  • 14K = 12,9-14,6 g/ml,
  • 18K emas kuning = 15,2-15,9 g/ml,
  • 18K emas putih = 14,7-16,9 g/ml,
  • 22K = 17,7-17,8 g/ml.

Baca juga: [VIDEO] Pertama di Dunia, Vietnam Buka Hotel Berlapis Emas 24 Karat

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com