Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Mengelola Kemarahan agar Tak Merusak Jantung

Kompas.com - 25/09/2021, 21:15 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kemarahan adalah emosi wajar yang bisa dialami oleh semua orang. Namun bagaimana cara seseorang mengontrol kemarahannya, bisa menyelamatkan kondisi jantung milik mereka sendiri.

Marah adalah emosi yang wajar ketika ada seseorang atau sesuatu mengecewakan kita. Kemarahan bisa tersalur lewat berbagai macam cara.

Ada yang memilih diam seperti memberikan silent treament, ada yang memilih melampiaskannya secara destruktif alias meluap-luap tak terkontrol.

Kemarahan yang tersampaikan secara destruktif ini, pelan-pelan namun pasti bisa mengancam kesehatan jantung Anda.

Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka

Ancaman kesehatan di balik kemarahan 

Ilustrasi marahfreepik Ilustrasi marah
Dave Montgomery MD, spesialis kardiologi di Rumah Sakit Piedmont di Atlanta Amerika Serikat, mengatakan bahwa ada ancaman berbahaya di balik kemarahan yang destruktif.

"Jika Anda selalu meluapkan amarah secara destruktif, Anda memiliki kesempatan lebih besar terkena serangan jantung," begitu seperti dilansir dari WebMD

Ketika Anda bisa menyampaikan kemarahan Anda kepada seseorang dengan benar, mengapa Anda marah dan apa penyebabnya, maka hal itu merupakan pertanda yang baik.

Untuk bisa merusak jantung, dibutuhkan tipe kemarahan yang membabi buta dan merusak, baik merusak hubungan seseorang dengan manusia lain atau pun merusak lingkungan di sekitarnya.

Kemarahan bisa memicu menyalanya alarm perkelahian. Ketika ini terjadi, hormon stres pun langsung membanjir, terutama adalah adrenalin dan kortisol.

Kedua hormon ini menyebabkan beberapa efek. Seperti napas yang menderu, jantung yang berdetak cepat, tekanan darah yang meningkat, dan aliran darah yang lebih kencang menderas.

Jika hal ini sering terjadi, maka besar kemungkinan akan merusak dinding arteri di dalam tubuh Anda.

Baca juga: Stres Bisa Mengubah Warna Rambut? Ini Penjelasannya

Cara mengontrol kemarahan

Untuk bisa mengontrol kemarahan, Anda harus mengenal tanda kemarahan yang biasanya mendatangi Anda.

Ilustrasi orang marah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi orang marah.
Ketika Anda sudah mulai merasakan emosi marah dan detak jantung meningkat, maka segera ingat keempat hal ini agar kemarahan bisa mereda:

1. Saya tak bisa menyelesaikan atau memperbaiki sesuatu dengan menyalahkan orang lain, meski orang itu adalah yang bertanggung jawab atas semuanya. Jadi saya akan mencoba sudut pandang lain.

2. Apakah hal ini masih akan menjadi hal besar lima tahun kemudian? Atau hanya lima hari? atau hanya lima jam?

3. Jika besok hal ini masih membuat saya marah, maka saya akan menyikapinya besok. Namun sekarang, saya hanya akan mendiamkan dulu masalah ini.

4. Untuk menunjukkan kepedulian, tak harus dengan kemarahan yang membabi buta.

Ketika Anda tak bisa mengontrol kemarahan, maka Anda harus segera berlari ke psikolog atau ahli kejiwaan. Anda mungkin harus menjalani beberapa terapi agar Anda bisa mengontrol emosi Anda dari waktu ke waktu.

Baca juga: Cara Tepat Menyesap Teh untuk Meredakan Stres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com