Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Demam Berdarah: Demam Tinggi, Bintik Merah, dan Nyeri Ulu Hati

Kompas.com - 25/09/2021, 12:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Apa saja gejala yang dialami seseorang yang terserang penyakit demam berdarah?

Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang hidup di daerah tropis dan subtropis.

Diberitakan Kompas.com, 26 Mei 2021, penyakit ini disebut demam berdarah karena dapat menyebabkan pendarahan yang serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), dan kematian.

Demam berdarah disebabkan salah satu dari empat jenis virus dengue. Oleh karena itu, penyakit ini juga disebut sebagai demam berdarah dengue (DBD).

Virus dengue menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.

Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang tersebut dan menyebabkan infeksi.

Baca juga: Studi: Demam Berdarah Buat Seseorang Punya Kekebalan Terhadap Covid-19

Gejala demam berdarah

Ilustrasi demam berdarahkenary820/shutterstock Ilustrasi demam berdarah
Gejala demam berdarah identik dengan demam tinggi.

Namun, ciri-ciri penyakit ini sebenarnya bukan hanya demam karena ada beberapa gejala khas yang muncul saat seseorang terserang penyakit menular ini.

Ada beberapa ciri-ciri demam berdarah dengue atau DBD yang spesifik, antara lain:

  • Demam tinggi mendadak dengan suhu di atas 38 derajat Celcius
  • Timbul bintik-bintik merah di kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Nyeri punggung
  • Badan terasa lemah dan lesu
  • Mudah gelisah
  • Ujung tangan dan kaki berkeringat
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang disertai mimisan dan buang air besar bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Apabila muncul gejala DBD di atas, ada baiknya penderita segera dibawa ke dokter. Terutama jika di daerah sekitar ditemukan kasus demam berdarah.

Pengobatan demam berdarah

Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD)Shutterstock Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD)
Penyakit demam berdarah butuh penanganan yang tepat. Setelah timbul demam disertai gejala DBD, penderita disarankan segera dibawa berobat ke dokter.

Dokter akan memberikan obat penurun demam untuk menjaga suhu tubuh stabil.

Meski kondisi tubuh sudah membaik, suhu demam mirip pelana kuda karena grafik suhunya bisa tinggi, lalu turun, dan naik kembali.

Dalam kondisi tersebut, arahkan penderita untuk tetap beristirahat dan berikan asupan cairan yang cukup agar penderita tidak dehidrasi. Berikan cairan berupa air putih, jus buah, atau cairan elektrolit.

Saat memberikan minuman untuk pasien DBD, usahakan minuman tidak diberikan dalam jumlah banyak sekaligus. Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat memicu mual dan muntah.

Selain itu, pantau terus suhu tubuh dan kondisi kesehatan penderita DBD sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

DBD masih mengancam

Gejala tipes yang tidak tertangani bisa menyebabkan komplikasi.freepik Gejala tipes yang tidak tertangani bisa menyebabkan komplikasi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, setidaknya 400 juta kasus demam berdarah terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Sedangkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2020 terdapat 95.893 kasus demam berdarah yang terjadi di Indonesia.

Perlu diperhatikan bahwa demam berdarah yang parah dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ.

Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang berbahaya dan menyebabkan syok. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.

Perempuan yang terserang demam berdarah selama kehamilan juga memiliki kemungkinan menularkan virus dengue ke bayi saat melahirkan.

Selain itu, bayi dari perempuan yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin.

(Sumber: Kompas.com/Galih Pangestu Jati, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Resa Eka Ayu Sartika, Mahardini Nur Afifah, Inggried Dwi W)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com