Dituliskan Mayoclinic, delirium merupakan gangguan serius pada kemampuan mental, yang mengakibatkan kebingungan berpikir dan penurunan kesadaran terhadap lingkungan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat berkontribusi menyebabkan delirium, seperti
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Mengalami Delirium, Gejala Covid-19
Gejala delirium serupa dengan demensia, sehingga masukan dari anggota keluarga atau pengasuh kemungkinan penting bagi dokter untuk membuat diagnosis yang akurat.
Gejala delirium biasanya dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari. Orang dengan delirium sering berfluktuasi sepanjang hari, dan gejala cenderung lebih buruk pada malam hari.
Adapun gejala utama dari delirium meliputi:
Apa penyebab terjadinya delirium?
Gina menjelaskan, delirium dapat terjadi pada pasien yang terinfeksi Covid-19 yang disebabkan oleh berbagai sebab, yakni:
Baca juga: Fenomena Delirium Gejala Baru Covid-19, Ini Penjelasannya...
Penanganan mereka yang mengalami delirium harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya karena infeksi, maka pengobatannya ditujukan untuk menyelesaikan infeksinya.
Namun, jika penyebabnya karena pengentalan darah yang berlebihan, maka perlu diberikan terapi agar kekentalan darahnya berkurang.
"Bila pasien mengalami gaduh gelisah, baru diberikan obat-obatan psikiatri sesuai dengan derajat gaduh gelisahnya," ujar Gina.
Ia menambahkan, tindakan terapi juga penting dilakukan untuk membantu pasien yang mengalami derilium bergejala reorientasi.
"Orang dengan delirium dibantu untuk mengenali ruang, waktu, dan orang di sekelilingnya sehingga menurunkan kebingungan dan kegelisahan," kata Gina.
"Orang dengan delirium juga perlu dirawat di ruangan yang nyaman, cukup pencahayaan dan tenang, suhu ruangan yang hangat," lanjut dia.
Baca juga: Kisah Ari Lasso Sembuh dari Covid-19, Sempat Alami Delirium dan Demam 11 Hari