Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Burung Pipit Mendadak Mati hingga Ikan Berlompatan di Pinggir Pantai, Ada Apa?

Kompas.com - 25/09/2021, 09:22 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah peristiwa aneh terjadi pada hewan di Indonesia baru-baru ini.

Ribuan burung pipit mati mendadak di Bali dan Cirebon. Sementara di Daerah Istimewa Yogyakarta, ikan berlompatan di pinggir pantai.

Fenomena burung pipit berjatuhan dan mendadak mati terjadi di Kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Penelitian Bala Besar Veteriner (BBVet) menduga bahwa ribuan burung pipit mendadak mati karena kekurangan oksigen saat terbang akibat hujan lebat di daerah itu. Burung-burung itu tidak kuat melawan asam hujan.

"Kayak kita berenang terlalu banyak air, kita kan jadi sulit bernapas karena kekurangan O2. Karena hujan lebat dia kan, terguyur air banyak sekali. Di samping itu juga kemungkinan juga bisa matinya karena habis makan-makanan yang beracun," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar, Made Santiarka yang merilis hasil riset BBVet, kepada Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Hasil Uji Laboratorium BBvet

Santiarka memastikan bahwa kematian ribuan burung itu bukan karena infeksius akibat mikroorganisme.

Peristiwa serupa terjadi di Cirebon. Ratusan burung pipit ditemukan mandi mendadak di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021).

Sedikitnya 500 burung pipit pingsan dan mati di bawah pohon mangga dan sawo kecik.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Ammy Nurwati mengatakan, kematian burung pipit itu karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.

Ikan-ikan berlompatan

Tangkapan layar ikan-ikan loncat ke pinggir pantaiInstagram/@dislautkandiy Tangkapan layar ikan-ikan loncat ke pinggir pantai

Fenomena aneh perilaku hewan lainnya terjadi di pantai selatan Yogyakarta. Banyak ikan teri berlompatan di pantai. Peristiwa itu rekam video dan disebarkan oleh akun Instagram resmi Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, @dislautkandiy.

Dalam video berdurasi 29 detik itu, tampak ikan-ikan kecil berwarna putih berlombatan ke permukaan air.

Beberapa orang terlihat di karang tepi pantai menangkapi ikan-ikan tersebut.

Baca juga: Video Viral Ikan Berlompatan ke Pinggir Pantai di Jogja, Apa yang Terjadi?

Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Haryono mengatakan, fenomena ikan-ikan berlombpatan itu diebabkan suhu air yang ekstrem. Atau bisa juga krena pengaruh pasang surut air laut.

"Kalau menurut saya ada beberapa kemungkinan, pengaruh pasang surut atau suhu air yang ekstrem," kata Haryono kepada Kompas.com, Jumat (24/9/2021). (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Bali, Ach Fawaidi, Nur Rohomi Aida, Mela Arnani | Editor: Phytag Kurniati, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com