KOMPAS.com - Warganet dihebohkan kemunculan seseorang disebut raja yang membangun puluhan rumah dan tempat dengna nama rumah Angling Dharma di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Mengutip Kompas.com, lokasi tempat yang disebut sebagai kerajaan ini berada di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.
Berikut ini fakta-fakta menarik mengenai munculnya kerajaan Angling Dharma dan siapa sosok yang disebut sebagai raja tersebut.
Dari pantauan Rabu (22/9/2021), rumah Angling Dharma tersebut terletak di pinggir Jalan Raya Mandalawangi.
Rumah tersebut luas dengan gapura setinggi empat meter tertulis "Indonesia Amana Tentram Gemah Ripah Loh Jinawi".
Bangunan utama rumah bercat putih, pada bagian atas terdapat tulisan dengan ukuran besar tertulis "Angling Dharma", juga ada bendera Merah Putih berkibar di halaman bangunan utama.
Baca juga: Fakta Rumah Angling Dharma di Pandeglang, Sudah Ada sejak 2002 dan Memiliki Ciri Khusus
Menjawab banyaknya isu mengenai kerajaan Angling Dharma, Ki Jamil Badranaya yang mengaku sebagai juru bicara, mengatakan rumah itu dihuni oleh sejumlah orang.
Pemilik rumah itu adalah 82 tahun bernama Sultan Jamaludin Firdaus.
Dia keberatan rumah itu dikatakan sebagai kerajaan dan memanggil raja pemiliknya.
"Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, sebetulnya itu tidak ada. Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana. Beliau bekerja di bidang sosial," kata Jamil kepada wartawan di Mandalawangi, Rabu.
Menurutnya, selama ini Sultan Jamaludin Firdaus dipanggil Baginda, bukan raja. Sedangkan penyebutan raja baru-baru ini muncul setelah pemberitaan tentang kerajaan Angling Dharma viral.
Jamil juga mengklarifikasi terkait beredarnya foto tentang Jamaludin berpakaian ala raja dan duduk di singgasana.
Katanya, itu memang sudah gaya sehari-hari Jamaludin yang nyentrik.
"Emang begitu gayanya nyentrik, tiap hari juga pakaiannya ganti-ganti," ujar dia.
Di rumah tersebut, kata dia, dihuni oleh sejumlah orang yang merupakan santri hingga pekerja yang membangun rumah warga yang dibantu oleh Baginda.