Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Gagal Paham Teori Kuantum

Kompas.com - 19/09/2021, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ILMU Fisika sempat disebut sebagai ilmu pasti sebab dipastikan pasti tetap pasti semisal benda yang dilempar ke atas atau ke samping pasti akhirnya jatuh ke bawah seperti yang disebut oleh para fisikawan sebagai hukum alam gravitas.

Disebut hukum alam sebab dogmatis tidak boleh maka tidak bisa diganggu-gugat!

Namun, setelah ilmu fisika sendiri juga membuktikan bahwa benda yang dilempar ke atas atau ke samping dengan daya melebihi daya tarik bumi apalagi konon setelah mempelajari ruang angkasa luar dibuktikan oleh para antariksawan/ wati secara nyata pada kenyataan maka gugurlah kepastian benda pasti jatuh ke bawah.

Bahkan secara geometris plus mazhab relativitas di planet bumi berbentuk bundar ini gerak ke bawah bisa juga berarti ke atas. Tergantung dari sisi mana observasi dilakukan.

Ketidakpastian

Ketidakpastian ilmu pasti menyadarkan manusia bahwa tidak ada kepastian pada kehidupan manusia kecuali kematian yang juga tidak pasti tentang kapannya kecuali lewat bunuh diri atau dibunuh atau membunuh orang lain yang juga masih tidak bisa dijamin pasti berhasil.

Lalu mendadak ada semacam big-bang melahirkan apa yang disebut sebagai teori kuantum yang menurut ensiklopedia Brittanica bermakna sebagai berikut,

“Where did quantum theory come from? It started not as a crazy idea, but with a light bulb. In the early 1890s, the German Bureau of Standards asked Max Planck how to make light bulbs more efficient, so that they would give out the maximum light for the least electrical power.

The first task Planck faced was to predict how much light a hot filament gives off. He knew that light consists of electromagnetic waves with different colors of light carried by different frequency waves.

The problem was to ensure that as much light as possible was given off by visible waves, rather than ultraviolet or infrared. He tried to work out how much light of each color a hot object emits, but his predictions based on electromagnetic theory kept disagreeing with experiments.

Instead, in what he later called an act of despair, he threw the existing theory out the window and worked backwards from experimental measurements.

The data pointed him to a new rule of physics, light waves carry energy only in packets with high frequency light consisting of large packets of energy and low frequency light consisting of small packets of energy.“

Gagal paham

Penjelasan ensiklopedia Britannica memang cukup menarik namun masih terlalu tinggi untuk dicapai daya-pikir dangkal saya maka dungu ilmu fisika.

Maka saya mencari makna quantum di kamus Oxford yang dimaknakan ke sana ke mari sebagai:

1) Physics A discrete quantity of energy proportional in magnitude to the frequency of the radiation it represents.

1.1) An analogous discrete amount of any other physical quantity, such as momentum or electric charge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com