Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan PeduliLindungi, Ini 9 Aplikasi Tracing Negara Lain yang Ramah Privasi

Kompas.com - 19/09/2021, 08:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Data yang disimpan di ponsel pengguna akan dienkripsi dan aplikasi tidak akan mengakses informasi lain, seperti lokasi pengguna.

6. Aarogya Setu

Aplikasi tracing India diberi nama Aarogya Setu atau "Jembatan Kesehatan". Alat itu menjadi alat utama memerangi virus corona yang mematikan.

Diberitakan Reuters, 14 Mei 2020, seperti banyak aplikasi yang diluncurkan di seluruh dunia, Aarogya Setu menggunakan sinyal Bluetooth pada ponsel cerdas untuk merekam ketika orang-orang melakukan kontak dekat satu sama lain.

Dengan demikian, kontak dapat diperingatkan dengan cepat ketika seseorang dinyatakan positif Covid-19.

Bedanya, aplikasi India juga menggunakan data lokasi GPS untuk menambah informasi yang dikumpulkan melalui Bluetooth dan membangun basis data terpusat dari penyebaran infeksi.

Baca juga: Efikasi dan Efek Samping 9 Vaksin yang Digunakan di Indonesia

7. CovidSafe

Aplikasi tracing Australia diberi nama CovidSafe.

Mengutip Reuters, 27 April 2020, aplikasi ini didasarkan pada TraceTogether Singapura dan menggunakan sinyal Bluetooth untuk mencatat ketika orang-orang berdekatan satu sama lain.

Hal itu membantu petugas medis melacak orang yang berpotensi terkena infeksi.

Aplikasi tersebut sempat menjadi kontroversial karena penolakan, akan tetapi pihak berwenang mengatakan, perangkat lunaknya tidak merekam lokasi orang dan memiliki perlindungan bawaan.

8. COCOA

Aplikasi pelacak milik Jepang diluncurkan pada Juni 2020.

Melansir Reuters, 21 Juli 2020, aplikasi itu menggunakan sinyal Bluetoothuntuk mendeteksi kontak dengan pengguna terdekat yang berlangsung selama 15 menit atau lebih.

Jika pengguna kemudian dites positif terkena virus, kontak mereka dapat dilacak dan diberi tahu melalui program.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Begadang Setiap Hari?

Tren
Peneliti Temukan Bakteri 'Vampir' Mematikan yang Makan Darah Manusia

Peneliti Temukan Bakteri "Vampir" Mematikan yang Makan Darah Manusia

Tren
8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Tren
Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Tren
Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Tren
Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Tren
Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Tren
5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com