Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Bakamla Sebut Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna, Ini Kata Pengamat Militer

Kompas.com - 18/09/2021, 17:10 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai soal Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang menyebut terdapat ratusan bahkan ribuan kapal asing di Natuna, perairan Indonesia.

Pernyataan mengenai ribuan kapal asing di perairan Indonesia ini bermula dari pernyataan Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksda S Irawan saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR, Senin (13/9/2021).

"Kalau kita lihat di pantauan radar atau pantauan dari Puskodal kami, sampai saat ini di daerah overlapping itu masih ada 6 kapal-kapal Vietnam, pantauan radar, termasuk kapal-kapal coast guard China," kata Irawan.

"Begitu dilihat kasat mata ataupun langsung pengamatan udara, itu bahkan sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana," lanjut dia.

Pengamat militer pun mempertanyakan pernyataan Bakamla tersebut. Menurut pengamat, perlu ada penjelasan lebih lanjut dari Bakamla mengenai hal tersebut.

Baca juga: Ramai soal Kapal Perang China di Laut Natuna, Ini Respons TNI AL

Tanggapan pengamat militer

Terkait pernyataan Bakamla tersebut, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSS), Khairul Fahmi mengatakan bahwa perlu ada kejelasan.

Keberadaan kapal asing di laut Natuna perlu dibedakan, antara yang memang menerobos batas teritori atau yang sekedar beraktivitas.

"Kalau dikatakan bahwa ribuan kapal asing berada di laut Natuna Utara, saya kira tidak. Tapi kalau tercatat beraktivitas, itu mungkin saja," tutur Fahmi kepada Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Adapun aktivitas kapal yang dimaksud juga perlu lebih detail lagi. Terutama terkait kurun waktu dan legalitasnya sesuai ketentuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Artinya ribuan kapal itu tidak dalam waktu yang sama. Namun informasi itupun perlu diperjelas. Misalnya, catatan itu pada periode atau kurun waktu kapan. Di kawasan perairan mana mereka beraktivitas, apakah di ZEE atau di perairan teritorial, lalu aktivitas itu legal atau ilegal," terang Khairul.

Baca juga: Butuh 17 Juta Tahun untuk Memainkan Game T-Rex Google Chrome

Perbedaan ZEE dan batas kedaulatan

Khairul mengatakan bahwa lautan Natuna merupakan wilayah yang cukup luas. Setiap kegiatan pelayaran dan nelayan Indonesia bisa beraktivitas di wilayah ZEE yang luasnya 200 mil laut dari garis pantai.

Dalam konteks kedaulatan negara, ZEE berbeda dengan laut teritorial yang batasnya sejauh 12 mil dari garis pantai sesuai hukum internasional.

"Kalau ZEE itu kan bukan teritorial perairan kita, artinya bukan wilayah kedaulatan kita. Tapi kita memiliki hak untuk mengelola ruang laut itu, kita punya hak pengelolaan ruang laut," terang Khairul.

Akan tetapi, meski ZEE merupakan wilayah perairan internasional, tetapi tidak sembarangan kapal bisa berlayar di sana. Terutama kapal militer dan kapal-kapal ilegal yang tidak memiliki izin memasuki wilayah tersebut.

"Kalau perairan di ZEE itu tetap saja perairan internasional, artinya kapal-kapal militer itu tidak bisa seenaknya berlayar di sana. Kalau berlayar, hanya sebatas melintas saja. Hanya untuk pengamanan kedaulatan," imbuh dia.

Baca juga: Indosat dan 3 Merger Jadi Satu, Bagaimana Layanan Pelanggan?

TNI AL pastikan tidak ada ribuan kapal

Diberitakan Kompas.tv, Jumat (17/9/2021), Panglima Komando Armada I Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah memastikan tidak menemukan ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara.

Saat patroli di batas landas kontinen dan pantauan udara situasi Laut Natuna Utara, pihaknya tidak menemukan adanya kapal asing yang menangkap ikan.

Menurut Arsyad dalam pantauan patroli, pihaknya hanya melihat empat kapal yang sedang melintas perairan internasional.

"Terkait akhir-akhir ini isu ada ribuan kapal di Laut Natuna Utara, menurut saya itu tidak berdasar. Karena kita menyaksikan sendiri tadi, dan tidak menemukan ribuan. Cuma ada beberapa kapal yang melaksanakan lintas damai," ujar Arsyad di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com