Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homoseksual Bukan Kelainan Jiwa? Ini Penjelasan dari sisi Psikologi

Kompas.com - 18/09/2021, 14:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com- Homoseksual seringkali dianggap sebagai sebuah kelainan di tengah masyarakat.

Namun dari pandangan psikologi, homoseksual bukan kelainan atau gangguan kejiwaan.

Pada tahun 1973, asosiasi psikiater yang tergabung dalam American Psychiatric Association (APA) menghapus diagnosis homoseksualitas sebagai gangguan jiwa dari acuan diagnosis ahli kesehatan jiwa atau Diagnostic and Statistical Manual (DSM) edisi II.

Di Indonesia, menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) juga tidak menganggap orientasi seksual termasuk homoseksual ke dalam kelainan atau gangguan jiwa.

Baca juga: Homoseksual Menurut Psikologi Bukan Kelainan, Ini Penjelasan Ahli...

Lantas, bagaimana penjelasan lengkapnya mengenai homoseksual bukan kelainan?

Dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ menjelaskan, ada alasan ilmiah kenapa para ahli sepakat mencoret homoseksual sebagai kelainan atau gangguan jiwa.

Homoseksual tidak memenuhi syarat kelainan

Menurut Dharmawan, syarat suatu fenomena dianggap sebagai kelainan atau gangguan jiwa ditandai dengan adanya penderitaan (distress) dan ketidakmampuan (disability).

“Orientasi seksual termasuk homoseksual bukan gangguan kepribadian atau mental. Gangguan psikologis dan perilaku itu syaratnya mesti ada distress dan disability,” kata dia, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Homoseksual dipengaruhi hipotalamus

Seorang yang menjadi homoseksual dapat dipengaruhi oleh perkembangan bagian otak bernama hipotalamus sejak dalam kandungan.

“Penyebabnya bisa berasal dari perkembangan di hipotalamus. Jadi, di hipotalamus itu ada bagian yang mengatur seksual, termasuk orientasi seksual,” jelas dia.

Selain itu, saat masih dalam kandungan kondisi hormon pada janin juga turut mempengaruhi orientasi seksual.

“Ada yang namanya fase kritis di tiga bulan pertama pertumbuhan janin. Kalau ada sesuatu pada hormon testosteron, pembentukan seksual dapat terpengaruh, sehingga pembentukan pusat seksual akan berbeda dengan umumnya,” ujarnya.

Baca juga: Homoseksual dan Biseksual Digolongkan Rentan Masalah Kejiwaan

Homoseksual disebut gangguan jika..

Homoseksual bisa jadi disebut gangguan kesehatan mental, apabila seseorang merasa tidak nyaman dengan orientasi seksualnya.

Dalam dunia kesehatan mental, kondisi ini disebut dengan homoseksual egodistonik.

Pada kondisi ini, adanya konflik batin yang kerap menyebabkan kegelisahan, stres hingga gangguan kecemasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tren
Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Tren
10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

Tren
Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Tren
Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Tren
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Tren
Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Tren
Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Tren
Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com