Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tips Menanam Cabai agar Berbuah Lebat

Kompas.com - 18/09/2021, 07:10 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Menanam cabai bisa menjadi pilihan bagi kamu yang hobi bercocok tanam. Salah satu keuntungan menanam cabai ialah bisa menghemat pengeluaran terlebih jika kamu adalah seorang penyuka pedas.

Tak perlu khawatir soal lahan. Cabai bisa ditanam di pekarangan rumah, dengan pot maupun polybag. Untuk menanam cabai di rumah, ada sejumlah tips yang dapat kamu ikuti agar tumbuhan pedas yang satu ini bisa cepat berbuah.

Hanya saja perlu diingat bahwa menanam cabai itu termasuk gampang-gampang sulit, karena itu perlu ketelitian dan kesabaran.

Kadang, tanaman cabai mungkin bisa hidup, namun buahnya sangat jarang bahkan terbilang sedikit.

Dilansir dari berita Kompas.com (2/9/2021), berikut ini tips menanam cabai agar berbuah lebat dan cepat:

Baca juga: Tips Menanam Cabai agar Berbuah Lebat dan Cepat

1. Siapkan media semai menanam cabai

Ilustrasi tanaman cabai, daun cabai.SHUTTERSTOCK/PIOTR.MA Ilustrasi tanaman cabai, daun cabai.

Sebelum mulai menanam cabai, yang pertama perlu kamu lakukan adalah menyiapkan media untuk menyemai benih cabai.

Media yang dianjurkan untuk penyemaian adalah campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1. Untuk mencegah serangan penyakit, media semai terlebih dahulu disterilisasi.

Caranya yakni dengan mengukus media atau dengan menjemur di panas matahari. Kemudian didinginkan, dimasukkan ke dalam wadah penyemaian, lalu disiram.

Untuk wadahnya, kamu bisa menggunakan polybag kecil, kantung plastik, gelas plastik yang diberi lubang, atau membeli tray semai yang ada di pasaran.

Jika menginginkan yang lebih ekonomis, kamu juga bisa menggunakan kotak telur yang biasa kamu dapatkan saat membeli telur di pasar.

2. Siapkan benih untuk menanam cabai

Kemudian yang kedua adalah menyiapkan benih. Untuk benih, kamu bisa menggunakan cabai yang memiliki kualitas baik dengan buah yang penuh, padar dan matang.

Caranya yakni sebelum disemai, rendam benih dalam air hangat kuku, sekitar 45-50 derajat celsius selama satu jam. Pilih benih yang mengendap di bawah. Cara ini juga dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan benih.

Sementara agar tanaman terhindar dari serangan jamur, benih sebaiknya juga direndam dalam larutan fungisida Previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air selama satu minggu.

Setelah itu benih ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran agar tidak lengket di tangan saat proses penyemaian.

3. Penyemaian dalam menanam cabai

Benih disemai satu persatu dalam wadah semai yang sudah diisi media semai, dan ditutup dengan media semai halus dengan cara di ayak.

Untuk mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastik atau goni atau daun pisang.

Selama proses samai, lakukan penyiraman dengan sistem semprot agar benih tak terlalu banyak terkena air.

Setelah 5-7 hari, saat benih mulai bertumbuh, bukalah penutup persmaian dan segera jemur di bawah sinar matahari dengan penghalang seperti paranet, atau plastik anti UV.

Setelah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai, bibit dapat dipindahkan ke dalam pot atau polybag besar.

Baca juga: Mengatasi Daun Tanaman Cabai yang Menguning karena Kurang Unsur Hara

Ilustrasi tanaman cabai, bunga cabai.SHUTTERSTOCK/NAZARUK NAZAR Ilustrasi tanaman cabai, bunga cabai.

4. Media tanam dan penanaman cabai

Untuk kamu yang menggunakan pot atau polybag, kamu bisa mencampurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

Jika tanah terlalu padat, kamu bisa menambahkan sekam bakar dengan perbandingan antara tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar, 3:2:1.

Ukuran pot atau polybag besar yang dianjurkan adalah 40x50 cm. Penanaman atau pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi pada malam hari.

Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 lembar. Sebelum bibit ditanam atau dipindahkan, terlebih dahulu disiram dengan air sampai medianya jenuh.

Selanjutnya bibit dikeluarkan dari wadah pembibitan dengan hati-hati dan ditanam pada pot/polybag besar. Media dijaga agar tidak pecah.

5. Pemeliharaan tanaman cabai

Dalam menanam cabai, pemeliharaan menjadi salah satu kunci keberhasilan. Pemeliharaan di antaranya penyiraman, penyiangan, dan pemupukan.

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari jika tidak ada hujan. Kemudian penyiangan dilakukan sekali 2 minggu dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada di dalam dan di sekitar pot atau polybag.

Jika tunas samping serta sebagian daun sudah tumbuh sampai dengan ketinggian 15-25 cm dari permukaan tanah segera dipangkas.

Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air penyiraman yang menempel pada bagian tanaman, batang menjadi kokoh dan kuat, pertumbuhan bagian atas tanaman lebih sempurna, dan sirkulasi udara lebih baik.

Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin menggunakan bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan lainnya. Ajir akan berfungsi sebagai penyanggah tanaman.

Baca juga: 4 Langkah Mudah Menanam Cabai di Pot dan Wadah Bekas

6. Pemupukan tanaman cabai

Pupuk kimia diberikan setelah tanaman berumur 1 bulan. Pupuk yang diberikan adalah NPK. Untuk membuat penyiraman, setiap pot atau polybag harus disiram dengan larutan pupuk kurang lebih 200ml, setiap satu kali dalam 10 hari.

Sebagai pupuk tambahan dapat juga diberikan air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair (urine ternak), dan pupuk nabati seperti daun Titonia.

Caranya yakni saringlah terlebih dahulu air cucian beras atau air cucian daging dan ikan sebelum digunakan. Sedangkan urine ternak yang digunakan adalah yang sudah difermentasi dan banyak dijual di pasaran.

Hama pada tanaman cabai, baik tanaman cabai di kebun atau di pot, dapat mengganggu pertumbuhannya.UNSPLASH/Hendika S PRATAMA Hama pada tanaman cabai, baik tanaman cabai di kebun atau di pot, dapat mengganggu pertumbuhannya.

7. Mengendalikan hama di tanaman cabai

Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau.

Penyakit yang banyak menyerang antara lain, virus kuning, busuk buah antraknos, layu fusarium, layu bakteri, bercak daun serkospora dan rebah kecambah.

Karena itu, kamu perlu melakukan pengendalian hama agar kondisi tanaman cabai tidak terganggu hama dan penyakit.

Caranya bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan varietas tahan, benih yang bebas serangan OPT, perlakuan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi lahan dan pemupukan secara teratur, serta pengamatan rutin setiap pagi dan sore hari.

Jika ditemukan hama, langsung dilakukan pengendalian secara mekanik, yaitu dengan mengambil hama dan menyingkirkannya.

Selanjutnya semprotkan pestisida dan nabati atau biopestisida yakni petisida alami seperti minyak serai wangi dengan dosis 1-3 cc/liter air yang ditambah dengan sedikit detergen.

Baca juga: Tips Jitu Menanam Cabai di Musim Hujan

8. Panen dan pasca panen tanaman cabai

Panen cabai rawit dilakukan saat berumur sekitar 80-90 hari setelah tanam (HST), tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuh.

Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca cerah. Cabai rawit bisa dipanen setiap seminggu sekali. Jika budidaya dilakukan dengan benar, cabai rawit mampu berproduksi hingga dua sampai tiga tahun.

(Sumber:Kompas.com/Dian Reinis Kumampung | Editor: Dian Reinis Kumampung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com