Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai pesawat Sriwijaya Air yang mengalami tabrakan pada 10 September 2021 beredar di media sosial pada Minggu (12/9/2021).
Dalam kecelakaan itu disebutkan sebanyak 179 orang tewas.
Dari konfirmasi yang dilakukan, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika Hersanti menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Narasi yang beredar
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebut adanya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air pada 10 September 2021 tersebut diunggah oleh akun Facebook ini.
Pengunggah juga menuliskan adanya 179 orang tewas dalam insiden tersebut.
"Innalillahi 179 Orang Tewas di dalam pesawat sriwijaya , Dua Pesawat Tabrakan saat Sedang Mengudara pada 10 September 2021," tulis pengunggah dalam status Facebooknya.
Selain itu, pengunggah juga membubuhkan tautan dari sebuah blog yang menampilkan artikel berjudul "Innalillahi 179 Orang Tewas di dalam pesawat , Dua Pesawat Tabrakan saat Sedang Mengudara pada 12 September 2021".
Saat tautan itu dibuka, dijelaskan bahwa kecelakaan pesawat terjadi di wilayah Zagreb, 10 September 2021.
Adapun dua pesawat yang disebutkan mengalami kecelakaan adalah British Airways dan Inex Adria DC-9. Namun, tidak disebutkan bahwa maskapai Sriwijaya Air mengalami kecelakaan.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika Hersanti menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
"Sangat tidak benar. Tidak ada kecelakaan, malah (Sriwijaya Air) sedang buka rute baru pada tanggal 10 kemarin," ujar Erika saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Ia mengungkapkan, Sriwijaya Air membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan Ambon-Langgur-Ambon mulai Jumat (10/9/2021).
Direktur Niaga Sriwijaya Air Group Henoch Rudi Iwanudin menjelaskan, penerbangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan transportasi kepada masyarakat Maluku Tenggara, Ambon dan Makassar dalam menjalankan aktivitas bisnis ataupun perjalanan dinas.
Tabrakan terjadi pada 1976