Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tupac Shakur Meninggal Dunia akibat Luka Tembak

Kompas.com - 13/09/2021, 09:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sedikitnya 12 tembakan dilepaskan, empat di antaranya mengenai Tupac dan satu di antaranya mengenai kepala Suge Knight.

Operasi darurat di University Medical Center menyelamatkan nyawa Tupac malam itu. Beberapa hari berikutnya, dokter mengumumkan bahwa peluangnya untuk sembuh terus meningkat.

Namun, pada 13 September 1996, Tupac Shakur meninggal karena luka yang ia derita.

Enam bulan seteelah Tupac meninggal dunia, rapper pesaingnya, Christopher Wallace, tewas dalam situasi serupa di Los Angeles.

Hingga saat ini, tidak ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan kedua kasus pembunuhan tersebut.

Sekilas tentang Tupac Shakur

Melansir Biography, Tupac Shakur adalah seorang rapper dan aktor Amerika yang mewujudkan estetika gangsta-rap pada era 1990-an. Ia lahir pada 16 Juni 1971, di Harlem, New York.

Tupac Shakur telah menjual 75 juta album hingga saat ini dan menjadikannya salah satu artis dengan album terlaris sepanjang masa.

Beberapa albumnya yang terkenal seperti All Eyez on Me (1996), Me Against the World (1995), dan Strictly 4 My N.I.G.G.A.Z (1993).

Tupac Shakur memulai karier musiknya dengan tujuan untuk mengartikulasikan penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh banyak orang Afrika-Amerika.

Kepiawaiannya menyuarakan hal tersebut membuatnya menjadi "juru bicara", tidak hanya untuk generasinya sendiri tetapi untuk generasi berikutnya yang terus menghadapi perjuangan yang sama untuk kesetaraan.

Dalam wawancara dengan jurnalis Chuck Phillips, Tupac mengungkapkan bahwa tujuannya menciptakan album sering salah dipahami.

"Segala sesuatu dalam hidup tidak semuanya indah," kata Tupac.

"Ada banyak pembunuhan dan narkoba. Bagiku album yang sempurna berbicara tentang hal-hal yang sulit dan hal-hal yang menyenangkan dan penuh perhatian. Hal yang menggangguku adalah sepertinya banyak hal sensitif yang kutulis tidak diperhatikan," ujar dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 9 September 2004, Bom di Depan Kedubes Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com