Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pengendara Sepeda Motor Terobos Genangan Air, Berbahaya untuk Mesin?

Kompas.com - 12/09/2021, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan pengendara sepeda motor nekat menerobos genangan air, viral di media sosial.

Video itu dibagikan akun Facebook Raden Arba'in, Sabtu (11/9/2021).

"Buta map," demikian keterangan yang tertulis pada unggahan video viral tersebut.

Dalam video, terlihat pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan santainya menerobos genangan air yang ternyata cukup dalam.

Sepeda motor yang sudah melintas di genangan air kemudian berhenti di tengah-tengah karena air semakin dalam hingga akhirnya mogok.

Hingga Minggu (12/9/2021) sore, video tersebut telah disaksikan lebih dari 1 juta kali, disukai 15.000 kali, dan dikomentari 2.500 kali oleh warganet.

Lantas, apa bahayanya jika sepeda motor nekat menerobos genangan air?

Baca juga: Viral, Video Sebut Racun Disebar di Langit Jagakarsa, Ini Kata TNI AU

Penjelasan ahli

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Jayan Sentanuhudy mengatakan, menerobos genangan air memang bisa menyebabkan mesin sepeda motor mati.

Namun dengan catatan, genangan air tersebut telah melebihi lubang asupan udara pada sebuah mesin, atau disebut juga intake mesin.

"Kalau menerobos banjir lebih rendah dari lubang intake mesin masih bisa (menyala). Kalau air di atas intake mesin ya mesin akan mati," ujar Jayan kepada Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Menurut Jayan, intake mesin memiliki tinggi yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi saringan udaranya.

"Tiap mesin tingginya beda-beda. Paling mudah lihat aja mulut saringan udaranya," tutur Jayan.

Baca juga: Ramai Isu Denjaka Mendarat di Papua Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL

Bagaimana air bisa membuat mesin mati?

Jayan mengatakan, melalui intake mesin tersebut, genangan air kemudian masuk ke ruang bakar dan menyebabkan mesin mati.

Air yang sudah masuk ruang bakar dikhawatirkan akan mengontaminasi pelumas sehingga mengganggu kinerjanya.

Kendati demikian, walaupun kerap kemasukan air, hal itu disebutnya tidak akan berpengaruh terhadap umur mesin.

"Saya kira setelah sekian lama mesin kemasukan air, tidak akan membuat mesin mati sendiri. Kecuali yang masuk bukan hanya air, tapi mungkin kotoran-kotoran lainnya," ucap dia.

"Kalau menurut saya, air banjir tidak akan mengancam mesin in long term ya. Karena mesin sendiri sudah di desain tahan air semua part-part-nya," tutup Jayan.

Baca juga: Viral, Utas soal Dosen yang Sering Blok WA Mahasiswa hingga Beri Tugas 600 Slide PPT

Tiga hal yang harus dihindari

Dilansir dari Kompas.com, 11 Oktober 2019, Asisten Manajer Technical Service PT Daya Dicipta Motora (DAM) main dealer Honda di Jawa Barat Ade Rohman mengatakan, saat motor melewati genangan air atau banjir, ada risiko mengalami water hammer.

Water hammer merupakan kondisi di mana air masuk ke dalam ruang bakar.

Air tersebut tidak dapat berkurang volumenya ketika dikompresikan. Sehingga, setang piston (connecting rod) yang kalah dan menjadi bengkok, hingga akhirnya mesin mogok.

Ade menjelaskan, ada tiga hal yang harus dihindari ketika motor terpaksa melewati genangan air yang tinggi, antara lain pernapasan mesin, lubang knalpot, dan lubang saringan udara.

Ketiga lubang tersebut yang harus bebas dari air untuk menghindari risiko mesin mogok. Ade menambahkan, jika tidak yakin akan ketinggian genangan air, sebaiknya mengambil rute lain yang lebih aman.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Kereta Api Sesaat Setelah Selfie di Rel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com