Sejumlah aktivitas, seperti masuk pusat perbelanjaan atau mal hingga menggunakan transportasi, nantinya akan memanfaatkan PeduliLindungi sebagai sarana screening.
Screening yang dimaksud mulai status vaksinasi Covid-19 dan status tes PCR yang dapat diketahui secara digital via platform tersebut.
"Kalau yang bersangkutan sudah divaksin mereka akan (diizinkan) masuk dan memperoleh protokol yang lebih longgar dibandingkan dengan yang belum vaksin," kata Budi.
Menurutnya, pemerintah terus menyempurnakan protokol kesehatan semacam itu guna mengatur jalannya sejumlah aktivitas utama.
Baca juga: Ahli Peringatkan Kiamat Internet Bisa Terjadi Akibat Badai Matahari Mendatang
Budi tak memungkiri, aspek testing dan tracing menjadi salah satu titik lemah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Sehingga, selain road map untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, pemerintah juga akan terus menguatkan aspek tersebut dengan cara meningkatkan kapasitasnya.
"Ini (testing dan tracing) adalah salah satu kelemahan kita, yang sangat dibutuhkan ke depannya, kalau kita mau secara bertahap membuka aktivitas sehari-hari tanpa mengorbankan unsur keamanan," kata dia.
Menurut dia, saat ini tes spesimen telah di atas 200.000, sementara jumlah orang yang dites sekitar 150.000 per hari. Jauh lebih tinggi dari sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu yang hanya puluhan ribu.
Namun, lanjut Budi, kapasitas testing itu akan terus ditingkatkan hingga mencapai setidaknya 300.000-400.000 orang dites per hari.
"Tracing kita lihat juga sudah banyak yang diperbaiki. Infrastrukturnya sudah diperbaiki, tracer-tracer-nya juga sudah disiapkan TNI dan Polri, tapi kita memperbaiki sistemnya, performance-nya juga agar misinya lebih mudah, dan kualitas data yang dimasukkan lebih baik," tutur dia.
Sehingga, dengan disusunnya road map hidup berdampingan dengan Covid-19 berupa peningkatan protokol kesehatan serta penguatan testing dan tracing, upaya itu diharapkan bisa mewujudkan keseimbangan antara perekonomian dengan kesehatan secara bertahap.
(Sumber: Antara News, Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal | Editor: Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.