Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Kuburan di Bali, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 11/09/2021, 09:50 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan ratusan hingga ribuan burung pipit berjatuhan di tanah kuburan atau setra di Banjar Sema Pring, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Kamis (9/9/2021).

Fenomena aneh tersebut membuat viral di media sosial dan merupakan peristiwa pertama kali yang terjadi di wilayah tersebut.

Warga sekitar kaget ribuan burung pipit tersebut berjatuhan. Salah satunya Kadek Sutika yang sedang berkendara menuju rumah temannya.

Saat itu pukul 08.00 WITA, karena kondisi hujan ia pulang kembali ke rumahnya, mamun saat di perjalanan ia melihat fenomena tersebut.

"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata Sutika saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Saat itu hujan lebat yang tiba-tiba mengguyur kawasan itu diikuti dengna jatuhnya ribuan burung pipit.

"Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan lebih," kata dia.

Sutika mengatakan, burung-burung tersebut sudah lima hari belakangan bertengger di dua batang pohon asam di kuburan.

Baca juga: Sutika Kaget, Saat Berkendara Tiba-tiba Lihat Ribuan Burung Pipit Berjatuhan: Diambili Anak-anak

Pada sore harinya, burung-burung yang mati itu sudah dikuburkan.

Meski banyak burung yang mati, ternyata masih banyak juga burung-burung yang bertengger di pohon asam. Dia mengaku tidak tahu dari mana asal burung itu.

"Sekarang banyak lagi burung di sana padahal sudah banyak mati, dari mana itu datangnya, masih banyak," tuturnya.

Dugaan penyebab burung pipit berjatuhan

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar Made Santiarka membenarkan bahwa burung-burung itu berjenis pipit.

Dia mengatakan, sejumlah burung yang mati diambil untuk dijadikan sampel penelitian di laboratorium.

"Untuk dianogsis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," kata Santiarka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com