Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Gancet Menurut Medis dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/09/2021, 09:01 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya video di media sosial yang memperlihatkan pasangan gancet.

Gancet adalah kondisi ketika organ intim pria tersangkut di dalam vagina saat melakukan hubungan intim.

Tak hanya saat ini, gancet sudah lama dikenal masyarakat. Fenomena ini disebarkan "dari mulut ke mulut" dengan versi yang berbeda-beda.

Apa itu gancet?

Banyak orang kemudian mencari tahu arti gancet dan penyebabnya. Selama ini, cerita mengenai gancet selalu disertai dengan "bumbu" mistis.

Padahal, gancet pun dikenal dalam dunia medis. Istilah medis untuk kondisi tersebut adalah penis captivus. Meskipun jarang, penis captivus memang dapat terjadi.

Baca juga: Viral soal Video Pasangan Gancet, Ini Penjelasan Medis dari Dokter

Penis captivus atau gancet adalah kondisi ketika organ intim pria tersangkut di dalam vagina saat melakukan hubungan intim.

Dilansir dari Medical News Today melalui KOMPAS.com, aliran darah akan mengalir ke penis sehingga terjadi ereksi selama proses berhubungan intim.

Sementara itu, dinding vagina akan mengendur dan vulva pun terlumasi untuk persiapan penetrasi.

Dinding vagina terdiri dari jaringan otot yang akan mengembang dan berkontraksi pada waktu tertentu ketika berhubungan intim, termasuk saat orgasme. Kontraksi itu bisa sangat kuat dan terkadang lebih kuat dari biasanya.

Dalam beberapa kasus penis captivus, vagina berkontraksi dengan cukup kuat sehingga pasangan sulit untuk mengeluarkan penisnya.

Dilansir dari BBC melalui KOMPAS.com, dokter seksual senior dari Inggris, Dr John Dean mengatakan, otot-otot dasar panggul perempuan berkontraksi secara berirama saat orgasme.

Baca juga: Penyebab Cegukan dan 5 Cara Alami Menghentikannya

Saat kontraksi otot terjadi, penis yang teraliri darah pun semakin membesar sehingga potensi terjadinya penis captivus pun lebih tinggi.

Akan tetapi, ketika otot-otot vagina mengendur, darah kembali mengalir keluar dari penis sehingga kedua organ intim dapat dipisahkan.

Selain itu, gancet juga bisa disebabkan oleh kondisi vaginismus atau menutupnya vagina secara tidak sadar akibat kejang otot di dasar panggul.

Kondisi ini mungkin berlangsung sementara. Saat otot-otot telah mengendur atau rileks, kemungkinan organ intim dapat kembali dipisahkan pun lebih tinggi.

Tak perlu khawatir, kondisi tersebut jarang terjadi, namun jika mengalaminya, pastikan untuk tetap tenang. Stres dapat memicu ketegangan otot berlebih dan membuat kondisi gancet bertahan lebih lama.

Selain itu, saat mengalaminya, jangan paksa penis keluar dari vagina karena dapat menyakiti bahkan melukai salah satu atau kedua organ intim.

Baca juga: Mengenal Badai Sitokin pada Pasien Covid-19, Penyebab dan Gejalanya

Ambil napas dalam hingga tenang lalu cobalah saling mengalihkan perhatian untuk mengurangi ketegangan.

Tenang dan membiarkan otot-otot rileks bisa membantu masalah segera teratasi dan menghindari komplikasi.

Selain fenomena ini jarang terjadi, penis captivus juga kemungkinan hanya berlangsung sesaat sebelum organ intim rileks.

(Penulis: Nabilla Tashandra)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com