KOMPAS.com - Varises terjadi ketika pembuluh darah vena yang bengkok dan membesar. Kondisi ini paling sering terjadi atau terlihat di kaki seseorang.
Pada kasus tertentu, varises tampak bengkak dan terangkat (timbul), serta berwarna ungu kebiruan atau merah.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, dan sangat umum terjadi pada perempuan.
Bahkan, sekitar 25 persen dari semua orang dewasa memiliki varises.
Apa saja yang perlu diketahui soal varises? Ketahui hal-hal berikut, di antaranya penyebab dan pencegahan varises.
Baca juga: Benarkah Bisa Varises jika Tekuk Kaki Sebelum 40 Hari Pasca Melahirkan?
Dilansir dari Healthline, 8 Maret 2019, varises dapat terjadi saat vena tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, ketika katup satu arah yang dimiliki vena gagal mencegah darah mengalir mundur, maka dampaknya darah akan terkumpul di pembuluh darah.
Kondisi ini bisa terus menuju ke jantung Anda, dan mengakibatkan vena membesar.
Varises sering memengaruhi kaki. Pembuluh darah di kaki terletak paling jauh dari jantung Anda, dan gravitasi membuat darah lebih sulit mengalir ke atas.
Ada beberapa kemungkinan penyebab varises, antara lain:
Gejala utama varises yakni terlihatnya pembuluh darah di bagian belakang kaki Anda.
Bagi beberapa orang dengan varises juga merasakan nyeri, bengkak, berat, di sekitar pembuluh darah yang membesar itu.
Mengutip Medical News Today, 14 Desember 2017, beberapa pasien varises mengalami gejala sebagai berikut:
Setiap kondisi di mana aliran darah terganggu, memiliki risiko komplikasi.
Namun, pada sebagian besar kasus, varises tidak menyebabkan komplikasi. Jika komplikasi memang terjadi, kemungkinannya:
Orang dengan insufisiensi vena kronis dapat mengembangkan eksim varises, lipodermatosklerosis (kulit keras dan kencang), dan borok vena.
Sementara, ulkus vena secara klasik terbentuk di sekitar pergelangan kaki dan sering didahului oleh area yang berubah warna.
Meski demikian, penting untuk mendapatkan evaluasi medis untuk insufisiensi vena kronis.
Ada 2 metode pemeriksaan fisik, terutama visual, yang dilakukan dokter. Pemeriksaan akan menentukan apakah pasien menderita varises atau tidak.
Nantinya, pasien akan diminta untuk berdiri, sementara dokter memeriksa tanda-tanda pembengkakan.
Tes diagnostik yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis varises yakni:
Pasien juga akan ditanyai tentang gejala-gejala yang dirasakannya.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk pasien ke spesialis vaskular.
Umumnya, dokter akan menyarankan kepada pasien untuk mengubah gaya hidup dan mencoba perawatan/penanganan varises yang lebih baik.
Untuk mengurangi risiko pengembangan pembuluh darah hingga menjadi varises, lakukan beberapa hal berikut ini:
Dengan menggunakan kaus kaki atau stoking kompresis khusus, karena akan memberi tekanan yang cukup pada kaki Anda.
Dengan demikian, darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung Anda dan mengurangi pembengkakan.
Jika sudah terjadi varises, Anda harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah varises baru.
Anda juga harus meninggikan kaki setiap kali Anda beristirahat atau tidur, misalnya menggunakan bantal yang diletakkan di belakang lutut Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.