Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varises: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Kompas.com - 02/09/2021, 11:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varises terjadi ketika pembuluh darah vena yang bengkok dan membesar. Kondisi ini paling sering terjadi atau terlihat di kaki seseorang.

Pada kasus tertentu, varises tampak bengkak dan terangkat (timbul), serta berwarna ungu kebiruan atau merah.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, dan sangat umum terjadi pada perempuan.

Bahkan, sekitar 25 persen dari semua orang dewasa memiliki varises.

Apa saja yang perlu diketahui soal varises? Ketahui hal-hal berikut, di antaranya penyebab dan pencegahan varises.

Baca juga: Benarkah Bisa Varises jika Tekuk Kaki Sebelum 40 Hari Pasca Melahirkan?

Penyebab varises

Dilansir dari Healthline, 8 Maret 2019, varises dapat terjadi saat vena tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, ketika katup satu arah yang dimiliki vena gagal mencegah darah mengalir mundur, maka dampaknya darah akan terkumpul di pembuluh darah.

Kondisi ini bisa terus menuju ke jantung Anda, dan mengakibatkan vena membesar.

Varises sering memengaruhi kaki. Pembuluh darah di kaki terletak paling jauh dari jantung Anda, dan gravitasi membuat darah lebih sulit mengalir ke atas.

Ada beberapa kemungkinan penyebab varises, antara lain:

  • Kehamilan
  • Menopause
  • Usia di atas 50 tahun
  • Berdiri dalam jangka waktu lama
  • Kegemukan
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami varises

Gejala varises

Gejala utama varises yakni terlihatnya pembuluh darah di bagian belakang kaki Anda.

Bagi beberapa orang dengan varises juga merasakan nyeri, bengkak, berat, di sekitar pembuluh darah yang membesar itu.

Mengutip Medical News Today, 14 Desember 2017, beberapa pasien varises mengalami gejala sebagai berikut:

  • Sakit kaki
  • Kaki terasa berat, terutama setelah berolahraga atau di malam hari
  • Luka kecil pada area yang terkena dapat menyebabkan pendarahan lebih lama dari biasanya
  • Lipodermatosclerosis atau lemak di bawah kulit tepat di atas pergelangan kaki bisa menjadi keras, mengakibatkan kulit menyusut
  • Pergelangan kaki bengkak
  • Tlangiectasia di kaki yang terkena (spider veins)
  • Mungkin ada perubahan warna kulit mengkilat di dekat varises, biasanya berwarna kecoklatan atau biru
  • Ekzema vena (dermatitis stasis) atau kulit di daerah yang terkena menjadi merah, kering, dan gatal
  • Ketika tiba-tiba berdiri, beberapa individu mengalami kram kaki
  • Sebagian besar orang dengan varises juga memiliki sindrom kaki gelisah
  • Atrophie blanche atau muncul bercak keputihan tidak beraturan yang terlihat seperti bekas luka di pergelangan kaki

Gejala komplikasi varises

Setiap kondisi di mana aliran darah terganggu, memiliki risiko komplikasi.

Namun, pada sebagian besar kasus, varises tidak menyebabkan komplikasi. Jika komplikasi memang terjadi, kemungkinannya:

  • Berdarah
  • Tromboflebitis atau pembekuan darah di pembuluh darah kaki menyebabkan radang pembuluh darah.
  • Insufisiensi vena kronis atau kulit tidak menukar oksigen, nutrisi, dan produk limbah dengan darah dengan baik karena aliran darah lemah. Insufisiensi vena kronis tidak disebabkan oleh varises, tetapi dua entitas yang terkait erat.

Orang dengan insufisiensi vena kronis dapat mengembangkan eksim varises, lipodermatosklerosis (kulit keras dan kencang), dan borok vena.

Sementara, ulkus vena secara klasik terbentuk di sekitar pergelangan kaki dan sering didahului oleh area yang berubah warna.

Meski demikian, penting untuk mendapatkan evaluasi medis untuk insufisiensi vena kronis.

Mendiagnosis varises

Ada 2 metode pemeriksaan fisik, terutama visual, yang dilakukan dokter. Pemeriksaan akan menentukan apakah pasien menderita varises atau tidak.

Nantinya, pasien akan diminta untuk berdiri, sementara dokter memeriksa tanda-tanda pembengkakan.

Tes diagnostik yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis varises yakni:

  • Tes Doppler: Pemindaian ultrasound untuk memeriksa arah aliran darah di pembuluh darah. Tes ini juga memeriksa gumpalan darah atau penghalang di pembuluh darah.
  • Pemindaian ultrasonografi dupleks warna: Memberikan gambar berwarna dari struktur pembuluh darah, yang membantu dokter mengidentifikasi kelainan apa pun. Hal ini juga dapat mengukur kecepatan aliran darah.

Pasien juga akan ditanyai tentang gejala-gejala yang dirasakannya.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk pasien ke spesialis vaskular.

Pencegahan varises

Umumnya, dokter akan menyarankan kepada pasien untuk mengubah gaya hidup dan mencoba perawatan/penanganan varises yang lebih baik.

Untuk mengurangi risiko pengembangan pembuluh darah hingga menjadi varises, lakukan beberapa hal berikut ini:

  • Banyak berolahraga, misalnya, jalan kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Hindari berdiri terlalu lama
  • Jangan duduk dengan menyilangkan kaki
  • Gunakan kaus kaki atau stoking kompresi

Dengan menggunakan kaus kaki atau stoking kompresis khusus, karena akan memberi tekanan yang cukup pada kaki Anda.

Dengan demikian, darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung Anda dan mengurangi pembengkakan.

Jika sudah terjadi varises, Anda harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah varises baru.

Anda juga harus meninggikan kaki setiap kali Anda beristirahat atau tidur, misalnya menggunakan bantal yang diletakkan di belakang lutut Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com