Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Muammar Gaddafi Sudah Memprediksi Adanya Covid-19 pada 2009

Kompas.com - 31/08/2021, 19:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar klaim yang menyatakan Muammar Gaddafi sudah memprediksi pandemi Covid-19.

Disebutkan, prediksi itu disampaikan Gaddafi saat berpidato di United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2009.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan dengan klaim Muammar Gaddafi sudah memprediksi adanya pandemi virus corona adalah tidak benar.

Narasi yang beredar

Akun Facebook ini yang membagikan klaim tersebut pada 25 Agustus 2021.

"Muammar Qaddafi prediction about COVID-19 in UN 2009...," tulis pemilik akun.

Pemilik akun juga menyertakan sebuah video berdurasi 1 menit 15 detik berisi pidato Muammar Gaddafi di mimbar berlogo PBB.

Saat berpidato, Gaddafi menggunakan bahasa Arab. Pada video yang beredar tertera transkrip bahasa Inggris.

Hingga Selasa (31/8/2021), unggahan video itu telah dilihat 11 kali dan disukai 3 kali oleh warganet.

Tangkapan layar klaim yang menyatakan Muammar Gaddafi sudah memprediksi pandemi Covid-19.FACEBOOK Tangkapan layar klaim yang menyatakan Muammar Gaddafi sudah memprediksi pandemi Covid-19.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi tersebut dengan memasukkan kata kunci "Muammar Qaddafi prediction about COVID-19 in UN 2009" di mesin pencari Google.

Hasilnya, muncul pemberitaan dari lembaga pencari fakta Afrika, Africacheck.org yang menulis artikel berjudul, "No, Gaddafi didn’t predict coronavirus, but did talk about viruses and vaccines."

Dalam artikel tersebut dijelaskan Gaddafi memang benar pernah berpidato di Sidang Umum PBB pada September 2009.

Gaddafi berpidato selama 1 jam 40 menit atau enam kali lebih lama dari slot yang diberikan kepadanya. Sekitar 87 menit, dia berbicara tentang virus.

"Today there is swine flu. Perhaps tomorrow there will be fish flu, because sometimes we produce viruses by controlling them. It is a commercial business. Capitalist companies produce viruses so that they can generate and sell vaccinations. That is very shameful and poor ethics. Vaccinations and medicine should not be sold," he said.

"Medicines should be free of charge and vaccinations given free to children, but capitalist companies produce the viruses and vaccinations and want to make a profit. Why are they not free of charge? We should give them free of charge, and not sell them."

Atau dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

"Hari ini ada flu babi. Mungkin besok ada flu ikan karena kadang-kadang kita menghasilkan virus dengan mengendalikannya. Ini adalah bisnis komersial. Perusahaan kapitalis memproduksi virus sehingga mereka dapat menghasilkan dan menjual vaksinasi. Itu etika yang sangat memalukan dan buruk. Vaksin dan obat-obatan tidak boleh dijual."

"Obat-obatan seharusnya gratis dan vaksin diberikan gratis pada anak-anak, tetapi perusahaan kapitalis memproduksi virus dan vaksin karena ingin membuat keuntungan. Kenapa mereka tidak bisa memberikannya secara gratis? Kita harus memberikannya gratis dan tidak menjualnya."

Selain itu, ada juga artikel dari AFP Fact Check yang menjelaskan bahwa saat itu Gaddafi berpidato terkait adanya pandemi flu babi (H1N1) yang pertama kali terdeteksi pada April 2009.

WHO menetapkan flu babi sebagai pandemi sejak Juni 2009 dan berakhir pada Agustus 2010.

Kesimpulan

Klaim yang menyatakan, pada 2009 Muammar Gaddafi sudah memprediksi adanya pandemi virus corona adalah tidak benar.

Faktanya, Gaddafi berbicara mengenai virus (pandemi flu babi) dan kekhawatirannya tentang penjualan vaksin di Sidang Umum PBB pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com