KOMPAS.com - Beberapa unggahan di pengguna media sosial yang memamerkan harta dengan berbagai cara. Saat ini sedang tren pamer dengan challenge Review Saldo ATM.
Sejumlah anak muda mengikuti challenge pamer saldo ATM ini dengan membuat video atau foto yang menunjukkan sisa saldo ATM mereka dengan nilai yang besar bahkan hingga miliaran rupiah.
"Ganteng, review saldonya dong," kalimat tersebut muncul dengan diiringi musik video beredar di berbagai media sosial seperti Tik Tok, Instagram, dan Twitter.
Lantas, bagaimana tanggapan pakar mengenai unggahan yang viral tersebut?
Pakar media Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nina Widyawati mengatakan, tren pamer harta dengan review saldo ATM ternyata sudah sejak lama ada.
"Pada dasarnya manusia itu suka pamer. Hal ini disebabkan oleh indikator kesuksesan seseorang yang diukur dengan kepemilikan harta," kata Nina menanggapi tren marak pamer harta dengan review saldo ATM di media sosial saat mengutip Kompas.com, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Tren Pamer Harta Review Saldo ATM di Medsos, Kenapa Banyak Penontonnya?
1. Sebagian masyarakat mengukur orang dari kekayaan
Nina mengatakan dalam beberapa komunitas masyarakat, harta atau kekayaan diukur dengan kepemilikan yang melekat pada tubuhnya, misalnya perhiasan emas.
Bahkan, hanya sekadar pergi ke warung atau hajatan, seseorang harus menggunakan perhiasan emas, bahkan gigi emas.
"Representasi emas sebagai simbol kekayaan dan kekayaan adalah harga diri, maka untuk orang tertentu menyempatkan diri untuk pinjam perhiasan agar dipandang orang kaya atau orang sukses," imbuh Nina.
2. Tren barang bermerek simbol kesuksesan
Sedangkan di era modernitas, di kalangan masyarakat perkotaan, simbol kesuksesan bergeser menjadi barang-barang bermerek, baik yang sifatnya mass production maupun custom, yang biasanya untuk masyarakat yang high end (kelas atas).
Di media sosial, aksi pamer harta dengan memamerkan barang-barang branded ini pun tak kalah ramai seperti challenge review saldo ATM ataupun tabungan.
Pamer harta yang akan dilakukan orang-orang ini, seperti pamer tas mahal, sepatu, jam tangan, dan lain sebagainya.
3. Semakin banyak karena diberitakan media massa