KOMPAS.com - PCR dan antigen merupakan dua alat tes Covid-19 yang diakui oleh Organasisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Akan tetapi, banyak informasi miring yang beredar mengenai hasil tes dari kedua alat tersebut.
Salah satunya adalah anggapan bahwa hasil tes Covid-19 orang yang menderita batuk dan pilek (flu) akan selalu positif virus corona.
Anggapan soal ini banyak dibagikan pengguna media sosial di berbagai platform.
Baca juga: Viral, Foto Kertas Hasil Swab PCR Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan
Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, anggapan itu salah.
Sebab, dalam tes PCR dan antigen terdapat sensor spesifik untuk virus penyebab Covid-19.
"Itu karena PCR bersifat spesifik RNA virus Covid-19," kata Tonang kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).
"Kalau sedang flu, tapi kok PCR Covid-19 positif, itu berarti terinfeksi Covid-19, bukan karena sedang flu," lanjut dia.
Tonang menegaskan, virus penyebab flu yang sudah biasa dialami masyarakat berbeda dengan virus penyebab Covid-19.
Oleh karena itu, hasil tes Covid-19 tak akan mendeteksi positif jika memang batuk dan pilek itu bukan karena virus corona.
Baca juga: Simak Syarat Sembuh Pasien Covid-19, Tak Perlu Lagi Tes Swab PCR
Diberitakan Kompas.com, tes PCR mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Tes ini juga dapat mendeteksi fragmen virus bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi. Teknologi PCR juga mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.
Pemeriksaan menggunakan PCR dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda.
Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR. Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.
Tes ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan menjadi tes terbaik yang direkomendasikan oleh WHO.
Sementara itu, cara kerja tes antigen adalah mendeteksi protein spesifik dari Covid-19.
Antigen merupakan zat yang dapat merangsang imun. Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dan lain-lain.
Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.
Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus corona atau tidak.
Meski memiliki tingkat akurasi tinggi, tes antigen terkadang masih ada hasil negarif palsu jika kadar virus corona dalam tubuh rendah.