Ia menyebut, wilayah-wilayah itu memiliki laju penurunan yang lebih cepat dan lebih berpotensi memiliki banjir rob jika dibandingkan dari Jakarta.
"Kalau dibandingkan, urutannya Pekalongan, Demak baru Semarang," kata dia.
Terkait dengan ucapan Biden yang menyebut kemungkinan Jakarta tenggelam dalam 10 tahun mendatang menurutnya hal tersebut justru kurang tepat.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Titanic Tenggelam, 1.500 Orang Meninggal
Menurutnya dalam 10 tahun mendatang, Jakarta masih terlihat baik-baik saja karena penurunannya belum begitu terlalu banyak.
Namun, jika prediksi tersebut adalah 30 tahun mendatang atau sekitar 2050 maka menurutnya inilah yang harus menjadi perhatian untuk wilayah Jakarta.
Yang perlu menjadi perhatian saat ini justru Pekalongan.
“Pekalongan itu mungkin 15 tahun dari sekarang, kelihatannya mengkhawatirkan kalau tidak ada upaya,” katanya lagi.
Baca juga: Jakarta Masuk Daftar Kota di Dunia Paling Berisiko Tenggelam
Salah satu permasalahan di Pekalongan, yang menyebabkan laju penurunan tanah yakni adanya eksploitasi air tanah.
Hal ini menurutnya terjadi karena banyaknya penggunaan air tanah melalui pengeboran.
Pengeboran sendiri banyak dilakukan karena salah satunya akibat adanya sungai yang tercemar sehingga air tanah lebih dipilih.
Baca juga: Survei 2019, Jakarta Masuk Peringkat 10 Kota Termacet di Dunia