Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?

Kompas.com - 08/08/2021, 10:05 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang termasuk penggemar mi instan?

Biasanya, ada dua "tim" di kalangan penggemar mi instan. Pertama, tim yang membuang air rebusannya; kedua, tim yang tetap memakai air rebusan mi instan sebagai kuah saat mengonsumsinya.

Nah, dari sisi kesehatan, mana yang lebih baik: buang air rebusan dan menggantinya dengan air baru atau tetap menggunakannya?

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mi Instan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Saran ahli gizi

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwi Budiningsari mengatakan, sebenarnya tidak perlu mengganti air rebusan mi instan.

Ia menjelaskan, mi mengandung berbagai vitamin yang larut dalam air salah satunya asam folat.

Oleh karena itu, jika air rebusan dibuang dan diganti air baru, maka vitamin-vitamin tersebut akan hilang.

“Tidak perlu diganti airnya, karena mi sudah difortifikasi dengan berbagai vitamin yang larut air, termasuk asam folat. Kalau diganti maka tidak bisa memperoleh manfaat vitamin-vitamin tersebut,” kata Dwi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Meski demikian, mengonsumsi mi instan juga harus dibatasi, disarankan sebanyak 1-2 kali saja dalam satu bulan.

“Disarankan hanya dikonsumsi 1-2 kali sebulan, mengingat kandungan natrium dan pengawetnya,” ujar Dwi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Bikin Mi Instan Jadi Makanan Sehat

Kalori dalam mi instan

Diberitakan Kompas.com, 6 Agustus 2021, mi instan merupakan bahan pangan yang terbuat dari tepung terigu yang diolah, lalu dikeringkan dengan dua macam cara, yakni digoreng dan dipanggang pada suhu tinggi.

Mi instan mempunyai kandungan kalori yang lebih tinggi daripada beras.

Satu porsi mi instan terkandung 454 kalori. Sementara, pada beras 363 kalori. Padahal, kandungan karbohidrat beras lebih tinggi daripada mi.

Selain itu, mi instan mengandung protein dan serat yang sangat rendah.

Protein dan serat berperan penting membuat seseorang merasa kenyang dalam waktu lebih lama.

Oleh karena itu, mi instan tidak memenuhi kebutuhan gizi harian lain sehingga lebih direkomendasikan untuk memasak makanan yang lebih sehat dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Mi instan juga mengandung sodium sangat tinggi yang berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita tekanan darah tinggi.

Tak hanya itu, lemak yang terkandung dalam mi instan juga tinggi.

Baca juga: Awas, Terlalu Sering Konsumsi Mi Instan Timbulkan Berbagai Penyakit

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Sehat Masak Mi Instan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com