KOMPAS.com - Hari ini 54 tahun lalu, tepatnya 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan di Bangkok, Thailand.
Dilansir dari kemlu.go.id, ASEAN dirintis oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Titik awal berdirinya ASEAN ditandai dengan dilakukannya pertemuan dan penandatanganan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok oleh lima negara perintis.
Kelima negara tersebut masing-masing diwakili oleh Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Baca juga: Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2021, Indonesia Juara 1 di ASEAN, 20 Besar di Dunia
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok tersebut, suatu organisasi kawasan yang diberi nama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah resmi berdiri.
Baca juga: Melihat Upah Minimum di Sejumlah Negara ASEAN, Mana yang Paling Tinggi?
Pada awalnya, organisasi ini bertujuan untuk menggalang kerja sama antarnegara anggota dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama dalam berbagai bidang kepentingan bersama.
Pada perkembangan berikutnya, organisasi ini membuat berbagai agenda yang signifikan di bidang politik, seperti Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ZOPFAN) yang ditandatangani pada 1971.
Kemudian, pada 1976, lima negara anggota ASEAN itu juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC) yang menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN untuk hidup berdampingan secara damai.
Dalam bidang ekonomi, Agreement on ASEAN Preferential Trading Arrangements (PTA) juga berhasil disepakati dan ditandatangani di Manila pada 24 Februari 1977.
Pada perkembangan selanjutnya, Agreement on the Common Effective Preferential Tariff (CEPT) Scheme for the ASEAN Free Trade Area berhasil disepakati di Singapura pada 28 Januari 1992.
Baca juga: Kasus dan Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi di ASEAN
Kemajuan-kemajuan tersebut mendorong negara-negara lain di Asia Tenggara bergabung menjadi anggota ASEAN.
Sejalan dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, lima negara di luar negara pemrakarsa berkeinginan menggabungkan diri dalam organisasi ini, yaitu:
Timor Leste yang secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara secara resmi telah mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN pada 2011.
Namun, keanggotaan Timor Leste masih dalam pembahasan kesepuluh negara anggota ASEAN.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kim Jong Un Diberi Gelar Tertinggi dalam Militer Korea Utara