Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Divaksin, Mahasiswa Indonesia Dirawat di Inggris Karena Covid-19: Rasanya Seperti Ditikam

Kompas.com - 06/08/2021, 18:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Leeds asal Indonesia dirawat di rumah sakit Inggris karena terpapar Covid-19. Diwawancara oleh BBC, mahasiswa bernama Feter Sitepu ini mengimbau agar anak muda segera mendapatkan vaksin.

Dalam tayangan video berdurasi 2 menit itu, BBC mendapatkan izin untuk mewawancarai Feter Sitepu (25) di Rumah Sakit Pendidikan Leeds NHS Trust. Wawancara di salah satu bangsal Covid itu merupakan bagian dari film dokumenter yang menyoroti risiko bagi kaum muda yang belum divaksin.

Data dari National Health Service (NHS) Inggris menyebutkan, 1 dari 5 orang yang dirawat di rumah sakit adalah kaum muda berusia antara 18-34 tahun.  

Rasanya seperti ditikam

Feter tampak terbaring lemas dan terus terbatuk-batuk di ranjangnya. Ia sudah 3 hari berada di rumah sakit St James, kota Leeds dan belum divaksin.

"Bisa bayangkan Anda ditikam seseorang dari belakang? Rasanya seperti itu. Setiap kali bernafas, lalu ditikam secara bersamaan," ujarnya saat diwawancara BBC, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: UPDATE 6 Agustus: Bertambah 48.832, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 2.996.478 Orang

Dokter spesialis pernafasan, Deep Ghosh, yang merawat pasien-pasien berusia muda di bangsal Covid-19 di rumah sakit tersebut. Feter, kata dia, mengalami komplikasi Covid berupa penggumpalan darah pada paru-paru sebagai efek sekunder dari peradangan virus.

Deep menyatakan, dari kasus Feter ia mengetahui bahwa Covid meningkatkan risiko penggumpalan darah secara signifikan dan telah terjadi lonjakan besar dari pasien-pasien kami yang mengalaminya karena terpapar Covid.

"Saya berharap nyeri yang dirasakan Feter membaik dalam beberapa hari," ucapnya.

Deep mengamati fenomena tingginya kasus aktif Covid-19 pada kaum muda. Ia mengungkapkan, kebanyakan anak-anak ini masih muda dan fit. "Dan itupun mereka masih juga bisa terkena Covid sampai parah," ujarnya.

Sesuai prosedur, para pasien muda tersebut mendapatkan perawatan yang memadai setibanya di rumah sakit. Beberapa dari mereka bahkan dirawat dalam waktu yang cukup lama.

Bagi pasien Covid-19 berusia muda, kata Deep, ada konsekuensi yang akan ditanggung di masa mendatang  ketika mereka telah melewati masa pemulihan. "Karena mereka masuk masa kerja, penyakit ini akan membawa implikasi dalam jangka panjang."

Baca juga: Cerita Dokter Mey Beri Layanan Konsultasi Gratis untuk Pasien Covid-19

Pasien Covid-19 tanpa vaksin lebih parah

Deep menjelaskan betapa pentingnya vaksin untuk melindungi diri dari penyakit dan kekebalan tubuh ketika terpapar virus SARS-CoV-2 sekalipun.

Fakta di lapangan menunjukkan, kondisi pasien akan jauh lebih parah apabila mereka belum divaksin. Hal ini didasarkan pada kesimpulan kasus para pasien Covid-19.

Menurutnya, kesimpulan ini tidak bisa dilihat dari total angka pasien yang dites positif di Inggris lalu dibandingkan dengan angka yang dirawat di rumah sakit. Sebab, memang belum ada penelitian yang membandingkan kondisi para pasien antara gelombang Covid pertama dan kedua.

Selain itu, secara keseluruhan jumlah pasien yang diterima rumah sakit pada gelombang kedua memang telah menurun secara signifikan. Sehingga satu-satunya yang membedakan adalah mereka sudah divaksin (atau belum).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com