Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Akan Larang Aplikasi Kencan Berkompensasi

Kompas.com - 02/08/2021, 19:29 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google akan melarang aplikasi kencan berkompensasi mulai 1 September 2021.

Aplikasi kencan berkompensasi ini biasanya memfasilitasi layanan "sugar daddy" atau "sugar baby".

Model kencan yang melibatkan laki-laki yang lebih tua, yang menawarkan uang tunai dan hadiah sebagai imbalan untuk hubungan dengan perempuan yang lebih muda.

Baca juga: INFOGRAFIK: Ciri-ciri WhatsApp Disadap

Menansir BBC, Kamis (29/7/2021), model kencan semacam ini sedikit berbeda dari prostitusi, dan pertukarannya tak selalu melibatkan seks.

Terdapat sejumlah aplikasi di Play Store yang secara eksplisit atau implisit memfasilitasi kencan berkompensasi.

Beberapa aplikasi tersebut bahkan mencapai ratusan ribu pemasangan.

Baca juga: Hati-hati, Berikut Ciri-ciri WhatsApp yang Sedang Disadap

Latar belakang

Keputusan Google kemungkinan dilatarbelakangi oleh Undang-Undang Amerika Serikat (AS) terkait tanggung jawab atas konten oleh platform yang memfasilitasi prostitusi, sementara, kantor pusat Google di Mountain View, California, AS.

Undang-Undang tersebut mulai berlaku di AS sejak 2018.

UU ini memungkinkan platform bertanggung jawab atas konten yang memfasilitasi prostitusi.

Mengutip laman Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) pada 2018, kongres mengesahkan UU untuk meminta pertanggungjawaban penyedia platform online atas prostitusi dan perdagangan manusia yang difasilitasi oleh platform mereka.

Kemudian, mulai 22 April 2021, para pengembang diminta untuk memberikan informasi yang akurat tentang data pribadi pengguna. Terutama data sensitif yang dikumpulkan, digunakan, atau dibagikan oleh aplikasi mereka.

Baca juga: Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Gunakan Meterai Hasil Download dari Google Saat Pendaftaran

Kebijakan konten

Google Play tidak mengizinkan aplikasi yang berisi atau mempromosikan konten seksual atau kata-kata kotor, termasuk pornografi, konten atau layanan apa pun yang dimaksudkan untuk memberikan kepuasan seksual.

Konten yang mengandung ketelanjangan dapat diizinkan jika tujuan utamanya adalah pendidikan, dokumenter, ilmiah atau artistik. Bukan digunakan secara serampangan.

Baca juga: Hubungan Kecemasan Sosial, Depresi, dan Penggunaan Aplikasi Kencan...

Mengutip laman Google, berikut poin-poin kebijakan terbaru terkait aplikasi kencan berkompensasi:

  • Penggambaran ketelanjangan seksual, atau pose yang menjurus ke arah seksual di mana subjeknya telanjang, diburamkan atau berpakaian minim, dan/atau di mana pakaian tersebut tidak dapat diterima dalam konteks publik yang sesuai.
  • Penggambaran, animasi, atau ilustrasi tindakan seks, atau pose yang menjurus ke arah seksual atau penggambaran bagian tubuh secara seksual.
  • Konten yang menggambarkan atau berfungsi sebagai alat bantu seksual, panduan seks, tema seksual ilegal, dan fetish.
  • Konten yang cabul atau tidak senonoh. Misalnya berisi kata-kata tidak sopan, cercaan, teks eksplisit, kata kunci dewasa/seksual di cantuman toko atau dalam aplikasi.
  • Konten yang menggambarkan, mendeskripsikan, atau mendorong kebrutalan.
  • Aplikasi yang mempromosikan hiburan terkait seks, layanan pendamping, atau layanan lain yang dapat ditafsirkan sebagai menyediakan tindakan seksual dengan imbalan kompensasi.
  • Aplikasi yang merendahkan atau menjadikan orang sebagai objek, seperti aplikasi yang mengklaim membuka pakaian orang atau melihat pakaian dalam, meskipun diberi label sebagai aplikasi lelucon atau hiburan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Fetish dan Bagaimana Bisa Muncul?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Fitur Google Classroom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com