Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Atlet Angkat Besi Rahmat Erwin: Latihan Pakai Alat Berkarat dan Lampu Petromak

Kompas.com - 31/07/2021, 06:35 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin Anda belum tahu, kesuksesan atlet angkat besi atau lifter muda Rahmat Erwin Abdullah berawal dari fasilitas seadanya. Peralatan latihannya di kampung halamannya di Makassar bahkan banyak yang berkarat.

Baru-baru ini lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah menorehkan prestasi dalam perjalanan sejarah Indonesia di dunia angkat besi. Pemuda kelahiran Makassar 13 Oktober 2000 itu mempersembahkan medali perunggu pada debutnya di Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (28/7/2021).

Rahmat tampil mengesankan di Grup B pada kelas 73 kg di Tokyo International Forum, Jepang, setelah membukukan total angkatan 342 kg dengan rincian snatch 152 kg dan clean & jerk 190 kg.

"Saya sangat bersyukur. Medali ini saya persembahkan untuk keluarga saya, ayah dan ibu. Untuk seluruh masyarakat Indonesia, Kemenpora, NOC Indonesia, PB PABSI, serta semua yang sudah mendukung saya," kata Rahmat seusai pertandingan, dikutip dari NOC Indonesia.

Adapun medali emas direbut lifter China, Shi Zhiyong, yang membukukan total angkatan 364 kg (snatch 166 kg dan clean & jerk 198 kg), sekaligus menjadi rekor baru Olimpiade. Sementara itu, perak diamankan lifter Venezuela, Mayora Pernia Julio Ruben, dengan total angkatan 346 kg (snatch 156 kg dan clean & jerk 190 kg).

Sebelumnya Rahmat juga memperoleh medali emas pada SEA Games 2019. Ia berlatih dengan sungguh-sungguh sejak usia 11 tahun.

Baca juga: Raih Medali Olimpiade, Rahmat Erwin Akui Sempat Tertekan Kesuksesan Windy Cantika

Alat berkarat dan ruangan tak berlistrik

Semua prestasi tersebut tak diraih melalui jalan yang mudah nan mulus seperti dongeng. Rahmat ditempa di tempat yang jauh dari kata mewah dan wah.

Salah satu sudut Stadion Andi Mattalatta (Mattoanging) Makassar menjadi saksi perjuangan Rahmat. Terletak di jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Mariso, ia sehari-hari berlatih di ruangan berukuran 5x5 meter bercat hijau kuning didampingi orang tuanya.

Kedua orangtua Rahmat adalah mantan atlet angkat besi pada era 90-an hingga awal 2000, Erwin Abdullah dan Ami Asun Budiono. Mereka dengan penuh sabar dan ketekunan melatihnya hingga menorehkan sederet prestasi di lomba angkat besi.

Kondisi tempat latihan Rahmat Erwin Abdullah di salah satu sisi Stadion Andi Mattalatta Makassar, Kamis (5/12/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Kondisi tempat latihan Rahmat Erwin Abdullah di salah satu sisi Stadion Andi Mattalatta Makassar, Kamis (5/12/2019).

Jangan bayangkan wujudnya seperti tempat latihan yang disediakan oleh atlet profesional. Di dalam ruangan itu, justru banyak peralatan fasilitas angkat besi yang sudah mulai karatan.

"Latihan dengan alat seadanya, gimana caranya kita fungsikan itu alat. Kalau di luar, itu (alat) mungkin sudah tidak dipakai, tapi kita masih tetap fungsikan," kata Ami, ibunda Rahmat saat ditemui Kompas.com pada tahun 2019.

Barbel yang berada di ruangan latihan anaknya itu juga sudah tidak tahan banting. Maklum saja, alat itu dulunya dipakai ayah Rahmat untuk berlatih saat masih aktif menjadi atlet hingga tahun 2004.

Baca juga: Memprihatinkan, Tempat Latihan Rahmat Abdullah, Lifter yang Persembahkan Emas SEA Games

Tak hanya alat barbel yang memprihatinkan. Dalam latihan yang digelar lima kali sepekan di tempat itu, Rahmat harus menggunakan lampu petromak dan lampu cas yang dibawa ayahnya dari rumah yang digantung di langit-langit tempat latihan.

Ini dilakukan lantaran tempat latihan atlet angkat besi itu tidak dialiri arus listrik.

"Dari awal memang tidak ada lampu. Sebenarnya listrik ada tapi kita tidak dikasih dari fasilitas tempat kita latihan. Jadi kita harus bayar atau sewa. Tapi karena (dana) kita terbatas jadi kita tidak sewa," tutur Ami.

Terbatasnya dana untuk pelatihan atlet angkat besi di Kota Makassar memang dirasakan oleh Ami dan Erwin Abdullah yang melatih anaknya dan beberapa atlet angkat besi di kota itu.

Kala itu Ami mengungkapkan, memang ada bantuan alat yang datang ke tempat latihannya. Namun, itu pun hanya beberapa alat bekas yang juga mulai karatan.

"Bekas alat fitness baru masuk dua minggu karena tidak berfungsi diopor ke sini," ucap Ami.

Lecutan semangat dari ayah yang belum cicipi olimpiade

'Mat, kamu mau rasain yang pernah Bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, Bapak belum sempat bertanding'

Dua tahun berlalu. Rahmat terus berlatih dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Usai mencuri perhatian pada SEA Games 2019, ia tinggal di kompleks pelatihan selama hampir 18 bulan. "Saya makan dan tidur dan berlatih di tempat yang sama," tuturnya dikutip dari Reuters (28/7/2021).

Semangatnya yang luar biasa bersumber dari pengalaman kedua orangtuanya, terutama sang ayah. Erwin Abdullah pernah hampir tampil di Olimpiade Athena pada 2004.

Namun, mimpi itu harus dikubur sang ayah lantaran tengah menderita cedera punggung. Meskipun dinyatakan lolos kualifikasi, tim dokter tim tak mengizinkannya.

Baca juga: Kisah Rahmat Erwin, Raih Medali di Hadapan Sang Ayah yang Dilarang Tampil di Olimpiade

"Ayah tidak bisa bertanding di Olimpiade 2004 Athena karena waktu itu badannya sedikit tidak enak dan diperiksa dokter lalu dilarang bertanding," ucap Rahmat.

Erwin pun mengakui sering bercerita kepada Rahmat tentang perjalanan kariernya di dunia angkat besi. Ia sering menceritakan kepada Rahmat kecil soal perjalanan mereka tatkala menjadi atlet.

"Tampil di berbagai event internasional di luar negeri. Ya, itu yang menjadi inspirasi Rahmat untuk menjadi lifter angkat besi," kata dia.

Rahmat mengulang kalimat motivasi yang berulang kali dilontarkan sang ayah. 'Mat, kamu mau rasain yang pernah Bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, Bapak belum sempat bertanding.'

"Saat itu, saya bilang begini, 'Saya mau rasain yang enggak pernah Bapak alami, yakni bertanding di Olimpiade'," batin Rahmat.

Harapan Erwin pun terwujud. Selain mendampingi langsung di Tokyo International Forum, sang anak berhasil menuntaskan mimpinya untuk bisa tampil di Olimpiade.

Bahkan membawa pulang medali perunggu!

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan, Eris Eka Jaya | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com