KOMPAS.com – Ketua DPR Puan Maharani berharap akan segera ada vaksin Covid-19 bagi anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Pasalnya, banyak anak pada usia tersebut yang terpapar Covid-19.
“Kita bersyukur sekarang anak usia 12-17 tahun sudah bisa divaksin. Tentu kita berharap ke depan segera ada vaksin untuk anak-anak usia di bawahnya, karena varian Delta ini sudah banyak menginfeksi anak-anak tanpa mengenal usia,” kata Puan dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Kapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilaksanakan?
Lantas, bagaimana pedoman dan sudah adakah vaksin bagi anak di bawah 12 tahun?
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk saat ini Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) belum memberikan rekomendasi penyuntikan vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun.
Hal ini karena masih kurangnya penelitian terkait hal tersebut.
“Belum cukup informasi atau subyek penelitian untuk bisa dikaji manfaat dan keamanan vaksinasi pada anak usia kurang dari 12 tahun,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Jumat (24/7/2021).
Baca juga: Lokasi dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun di DKI Jakarta
Dirinya mengatakan saat ini belum ada satupun vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia di bawah 12 tahun.
Sementara itu, mengutip dari CNN, vaksin Covid-19 untuk anak di bawah usia 12 tahun kemungkinan baru ada beberapa bulan kemudian atau lebih lama dari itu.
Hal ini karena meskipun vaksin Covid-19 sudah tersedia bagi orang dewasa namun dosis tersebut tak bisa asal diberikan bagi anak kecil.
Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19
Dr. William Schaffner yang merupakan Profesor di Divisi Penyakit Menular Universitas Vanderbilt yang juga merupakan Penasihat Vaksin untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjelaskan alasan belum adanya vaksin untuk anak tak berhubungan dengan ukuran tubuh.
"Ini berhubungan dengan kematangan sistem kekebalan tubuh. Dan itu tidak berkorelasi dengan ukuran anak," ungkap Schaffner.
Ia menyebut anak kecil memerlukan dosis yang berbeda dan mereka tidak membutuhkan banyak dosis.
Baca juga: Ramai soal Vaksinasi Dosis Kedua Disebut Batal karena Stok Habis, Ini Tanggapan Kemenkes
Adapun Dr Chip Walter, seorang dokter anak di Duke University dan Penyelidik Uji Coba Pfizer juga mengatakan bahwa kondisi masing-masing anak berbeda.
"Apa yang mungkin Anda lihat pada bayi berusia enam bulan berbeda dengan anak berusia 3-8 tahun, atau remaja berusia 13-14 tahun. Jadi ini kenapa kami (peneliti) memerlukan uji klinik untuk setiap usia secara terpisah dan mengevaluasi vaksin," ujar Walter.
Adapun Dr Buddy Creech yang merupakan Spesialis Penyakit Menular di Vanderbilt University mengatakan bahwa menemukan dosis vaksin yang tepat bagi anak kecil memerlukan waktu.
Hal ini karena peneliti harus memberi dosis yang cukup supaya tubuh anak bisa menghasilkan cukup respons imun untuk virus corona.
Para ahli juga harus memastikan potensi efek samping dari vaksin tersebut.
Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya