"Saya sangat miris sekali. Makanya saya posting di Instagram biar ada keadilan buat tulang saya. Dan ini harus diproses secara hukum," ujar Jhosua.
Baca juga: Ahli Ungkap Penyebab Pasien Isolasi Mandiri Banyak yang Meninggal
Jhosua menilai, kejadian itu disebabkan kurangnya informasi masyarakat setempat mengenai Covid-19. "Covid-19 bukanlah aib. Jadi minimnya informasi yang membuat masyarakat seperti itu. Dan saya sangat berharap kejadian itu bisa diusut tuntas, apalagi informasi ada aparat desa yang juga ikut melakukan dalam video tersebut." ujar Jhosua.
Ketua Pemuda Batak Bersatu Kabupaten Toba, Muktar Hutahaean mengatakan, setelah kejadian itu, korban dibawa ke rumah sakit setempat di Porsea. Namun, korban malah lari meninggalkan rumah sakit.
"Hingga akhirnya pagi tadi kita temukan dalam kondisi depresi dan ketakutan, bersembunyi di semak-semak," kata Muktar lewat sambungan telepon.
Bupati Toba Poltak Sitorus menambahkan, korban akan mendapat penanganan khusus karena memiliki gejala depresi. "Pasien tersebut perlu ditangani dengan perlakuan khusus karena ada gejala depresi. Harus ditempatkan dalam satu kamar tersendiri, jadi tidak digabung dengan pasien Covid lain," katanya.
Baca juga: Pemerintah Beri Bansos untuk Kepala Keluarga yang Positif Covid-19
Melihat Salamat diperlakukan seperti itu, pihak keluarga membuat laporan ke kepolisian setempat.
Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan membenarkan adanya kejadian itu. "Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba," ujar Nainggolan.
Terkait dengan penganiayaan itu, pihaknya telah berkordinasi dengan Kasubbag Humas. "Laporan sudah diterima dan akan diproses," kata Nainggolan.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor Toba AKBP Akala Fikta Jaya belum memberikan keterangan atas kejadian tersebut.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video penganiayaan seorang pria. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu|Editor: David Oliver Purba), TribunMedan.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.