Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Penyebab Pasien Isolasi Mandiri Banyak yang Meninggal

Kompas.com - 25/07/2021, 10:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

 

KOMPAS.com - Dibalik fenomena banyaknya pasien Covid-19 isolasi mandiri yang meninggal dunia, kemungkinan sebagian pasien memiliki pneumonia namun tidak diperiksa oleh tim medis.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data LaporCovid-19 tercatat setidaknya ada 712 pasien isoman yang meninggal dunia di seluruh Indonesia.

Pendataan dilakukan sejak awal Juni, tetapi penambahan korban mayoritas terjadi pada bulan Juli.

Pasien isolasi mandiri paling banyak meninggal di Jawa Barat, yaitu 248 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 134 orang, Jawa Tengah 114 orang, Jawa Timur 72 orang, Banten 68 orang, dan DKI Jakarta 53 orang, sisanya di luar Jawa.

OTG padahal bukan

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebutkan kemungkinan ini terjadi karaena rumah sakit yang sedang penuh oleh pasien dengan gejala berat.

Baca juga: 6.478 Warga Jakpus Jalani Isolasi Mandiri, Dipantau Berkala oleh Puskesmas dan Satgas

Kondisi pasien isoman yang mengalami pemburukan tentu akan mempercepat risiko kematian.

"Ternyata cukup lumayan (banyak) orang yang OTG atau gejala ringan itu kalau dirontgen ditemukan ada pneumonia. Harusnya OTG dan gejala ringan yang rontgennya ada pneumonia itu dirawat inap," jelas Zubairi.

"Kalau RS penuh ya harusnya dirawat di Wisma Atlet. Kalau semuanya penuh, ya minta berobat di IGD Covid-19, minta obatnya, kemudian diobati di rumah, namun dimonitor dengan IGD rumah sakit tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, hal yang menjadi masalah adalah tak sedikit orang yang terkonfirmasi Covid-19 dari hasil tes PCR merasa baik-baik saja.

Gejala ringan seperti batuk, demam dan sedikit sesak napas dianggap biasa.

Hal ini kerap menimbulkan keyakinan bahwa dirinya aman karena sudah menjalani isoman.

"Ada orang yang merasa OTG, namun ketika diukur suhunya 38 derajat, (ia menjawab), 'Iya, kemarin aku 38 derajat, tapi sekarang setelah minum parasetamol sudah turun'. Ini sebetulnya bukan OTG," jelas Zubairi.

"Atau pasien ada batuk-batuk dengan sesak, itu bukan OTG," lanjutnya.

Periksa pneumonia dengan rontgen thorax

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com