Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih 14 Hari Belum Sembuh, Kenali Tanda Gejala Long Covid

Kompas.com - 24/07/2021, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Berikut rincian gejala long covid secara umum:

  • Lemas dan kelelahan
  • Sulit konsentrasi
  • Sakit kepala
  • Hilang penciuman dan perasa
  • Pusing saat berdiri
  • Detak jantung lebih cepat
  • Nyeri dada
  • Batuk
  • Nyeri sendi atau otot
  • Depresi atau cemas
  • Demam

Di samping gejala-gejala long covid itu, Covid-19 juga bisa menyebabkan kerusakan organ vital di luar paru-paru.

Organ yang mungkin mengalami kerusakan akibat infeksi Covid-19 adalah paru-paru, jantung, dan otak.

Orang yang telah pulih dari Covid-19 dapat mengalami kerusakan permanen pada jantung sehingga penyakit ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Baca juga: 2 Kriteria Sembuh dari Covid-19 untuk OTG dan Pasien Gejala Ringan

Cara mengatasi gejala long covid

Gejala long covid dapat memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda-beda.

Kendati demikian, kita dapat mengatasi long covid dengan sering beristirahat, mengenali efek sampingnya, dan mencari pengobatan simtomatik.

Orang-orang yang mengalami long covid juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan klinis dan pemindaian pada saat pemulihan untuk mengelola gejala dengan lebih baik dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian baru tampaknya menunjukkan bahwa rehabilitasi mungkin bermanfaat, terutama untuk penyintas Covid-19 dengan kerusakan paru-paru yang serius.

Selain itu, olahraga ringan dan peningkatan aktivitas secara bertahap juga dapat membantu memulihkan long covid.

Baca juga: Ramai soal Long Covid-19, Sembuh tapi Masih Bergejala, Ini Penjelasannya

Sembuh dari long covid

Dikutip Kompas.com, (31/10/2020), disebutkan bahwa kriteria pasien Covid-19 sembuh pada dasarnya adalah melalui pemeriksaan PCR dengan hasil negatif.

Tetapi, pasien yang telah menjalani perawatan Covid-19 yang cukup lama masih dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan PCR.

Hasil PCR positif itu kemungkinan terjadi karena masih ada serpihan virus yang terdeteksi PCR, namun kemungkinan pasien menularkan virus ke orang lain semakin kecil.

(Sumber: Kompas.com/Ryan Sara Pratiwi, Lulu Lukyani, Ellyvon Pranita | Editor: Lusia Kus Anna, Lulu Lukyani, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com