KOMPAS.com - Stres akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda tak hanya dialami oleh manusia, namun juga hewan peliharaan seperti kucing. Jika selama isolasi mandiri Anda sering berinteraksi lebih intens dengan kucing kesayangan, ada baiknya memperhatikan perilakunya.
Stres yang dialami kucing dapat mengganggu kesehatan fisiknya. Kucing yang stres juga bisa mengalami gangguan dalam perilaku, hingga depresi.
Ketika kucing menunjukkan gangguan dalam perilaku, maka Anda sebaiknya mulai dapat melihat tanda-tanda gangguan kesehatannya. Misalnya gangguan saluran kencing yang membuat kucing buang air kecil sembarangan, hingga tanda-tanda lainnya.
Baca juga: 9 Perubahan Perilaku Kucing yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari The Spruce Pets, ada beberapa penyebab kucing mengalami stres. Perubahan rutinitas seringkali menandai stres pada kucing:
Jika Anda mengadakan pesta atau pertemuan di rumah yang menyebabkan suara berisik, ini akan membuat kucing stres. Apalagi jika selama isolasi mandiri atau PPKM Darurat belakangan, membuat kita beraktivitas lebih lama di rumah.
Tidak hanya itu, suara musik, pembicaraan, dan suara tertawa yang kencang pun bisa mengganggu kucing.
Kucing dapat mengeluarkan berbagai reaksi ketika ada anggota keluarga baru, baik manusia atau hewan. Ketika sudah merencanakan kehadiran anggota baru dalam keluarga, Anda sebaiknya paham bahwa kucing bisa mengalami.
Untuk itu, pastikan juga anggota keluarga baru tersebut memahami kondisi yang akan dialami kucing peliharaan. Sang anggota baru ini juga harus memahami kucing akan berjalan berkeliaran di sekelilingnya dan jangan memaksakan hubungan dengan kucing harus secepatnya terbangun.
Baca juga: Waspadai Penyebab Penurunan Berat Badan pada Kucing, Stres hingga Kanker
Banyak kucing merasa takut dan stres saat dibawa ke dokter hewan. Oleh sebab itu, gunakan kandang atau keranjang saat membawa kucing ke dokter hewan. Lapisi permukaan kandang atau keranjang dengan selimut tipis.
Ketika memutuskan untuk pindah tempat tinggal atau pindah rumah, Anda harus cermat karena kucing bisa stres. Selama proses membereskan barang untuk pindahan, ada baiknya kucing Anda tetap tertutup di ruangan terpisah dengan mainan favorit, kotak pasir kotoran, makanan, dan tempat tidur, sementara bagian rumah lainnya dipindahkan.
Bawalah kucing dan semua miliknya ke rumah atau apartemen baru, di mana Anda akan meletakkannya di "ruang aman" sementara Anda membongkar dan mengatur ulang sisa rumah tangga. Memiliki barangnya sendiri di sekitar akan membantu kucing Anda memahami bahwa ini adalah rumah.
Kebakaran, hujan deras, gempa bumi, dan badai adalah beberapa contoh peristiwa yang bisa membuat kucing stres.
Agar kucing tidak mengalami ketakutan yang berakhir pada stres, maka tempatkan kucing di dalam ruangan, dengan pencahayaan yang tidak terang, dan alunan musik dengan suara pelan. Tidak lupa, tempatkan pula kotak pasir untuk kucing buang air.
Baca juga: Ketahui, Ini Suara dan Aroma yang Membuat Kucing Stres
Tidak semua kucing sering mengeluarkan suara. Namun jika pada dasarnya kucing Anda bukanlah tipe kucing yang suka mengeong lalu tiba-tiba menjadi lebih sering mengeong, ini bisa terjadi karena beberapa hal.
Kucing sering mengeong biasa disebut sebagai vokalisasi berlebihan. Definisi berlebihan di sini tampaknya bervariasi dari satu kucing ke kucing lainnya.