Tak hanya itu, menurut Romi, orang dewasa juga perlu mengambil kendali dengan tidak membuat konten-konten atau tantangan-tantangan yang berbahaya menjadi viral di media sosial.
"Kalau yang kayak gini (menghadang truk) bisa diviralkan, sebetulnya kemampuan anak-anak kalau di jalur yang benar untuk mengeksistensikan dirinya, harusnya bisa diviralkan juga," ujar Romi.
"Misalnya anak bisa sepatu roda. Kemudian dia bisa melakukan sebuah atraksi, itu bisa diviralkan. Atau misalkan anak bisa membersihkan rumah dengan cara yang cepat, dengan teknik apa, itu menurut saya itu bisa diviralkan," kata Romi melanjutkan.
Baca juga: Ada 5 Titik di Kabupaten Bekasi yang Sering Jadi Lokasi Pembuatan Konten Berujung Maut
Romi mengatakan, orang dewasa bisa memilih untuk memviralkan konten-konten yang aman dan mengandung unsur positif, sehingga tren berbahaya seperti menghadang truk itu tidak akan lagi ditiru oleh remaja.
"Yang kaya begini (menghadang truk) harusnya distop. Jangan dibuat jadi luar biasa. Karena yang dilihat sama anak-anak yang tidak punya pengalaman hidup ini, anak-anak remaja ini, adalah dia ingin dilihat oleh orang banyak, dia ingin dilihat eksistensinya," kata Romi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.