Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Sampel Tes Covid-19 Diambil dari Nosofaring dan Bukan dari Ingus

Kompas.com - 17/07/2021, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ingus lebih banyak lendir

Sementara itu, dihubungi terpisah, ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo menjelaskan soal mengapa tes Covid-19 tidak memeriksa virus menggunakan mikroskop elektron, hal itu karena pemeriksaannya bisa lebih mahal.

Sedangkan penjelasan mengapa tes Covid-19 tidak menggunakan ingus, hal itu karena kandungan dalam ingus lebih banyak lendir, sementara di sisi lain sel manusia yang terinfeksi di dalam ingus hanya sedikit.

“Ingus itu kan mayoritas cairan pekat, itu kan protein. Sementara virusnya sedikit sekali, lalu bagaimana kita mengkonsentrasikan sumber virus (dari sana)?” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Dengan alasan itulah, maka untuk pemeriksaan dilakukan dengan mencari area sampel yang banyak virusnya.

“Kita tahu virus ini virus pernapasan maka kita ambil dari rongga pernapasan. Untuk melakukan itu kita paka swab,” jelasnya.

Baca juga: Sering Dicantumkan di Hasil Tes PCR, Apa Itu CT Value?

Swab tes nosofaring

Ia mengatakan, swab memiliki ujung layaknya sikat namun sangat lembut.

Pengambilan sel dari nosofaring dilakukan karena sel sangat tipis dan jika ada infeksi maka di dalam sel tersebut juga sudah pasti terdapat materi virus juga.

“Jadi (menggunakan sampel di situ) jauh lebih bersih," ujarnya.

Hal ini berbeda dengan ingus yang lebih banyak berisi lendir.

"Mayoritas isinya lendir sementara yang kita cari adalah sel manusia yang terinfeksi virus maka kita pakai swab yang mendalam,” tuturnya.

Selanjutnya sampel yang sudah diambil dimasukkan dalam tabung khusus yang disebut VTM (Viral Transport Medium).

Tahap berikutnya dilakukan pemrosesan yang menyebabkan seluruh materi RNA dalam sampel akan terlepas.

Materi-materi RNA inilah yang kemudian diperiksa untuk mencari sequence virus tanpa mendeteksi materi RNA yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com