Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Caranya Makan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol

Kompas.com - 17/07/2021, 12:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Menyantap daging kurban selalu menjadi momen yang dinantikan setiap perayaan Idul Adha. Namun tak sedikit dari kita yang khawatir dengan kadar kolesterol yang mengintai, terutama pada daging kambing.

Sebenarnya, adakah cara menyantap daging kambing tanpa khawatir kolesterol naik? Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, daging kambing lebih menyehatkan untuk tubuh.

"Daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi," kata Johanes saat dihubungi Kompas.com. Namun perlu diingat, daging yang dimaksud di sini adalah murni daging merah tanpa jeroan seperti usus, babat, atau otak.

Daging Kambing Bikin Darah Tinggi?

Dalam takaran 100 gram daging, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sementara lemak daging sapi 7,72 gram. Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol daging sapi 80 miligram.

Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram. Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.

Selain menyebut daging kambing lebih baik dari daging sapi, Johanes juga membantah mitos yang beredar di masyarakat. Selama ini, masyarakat mempercayai bahwa daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi.

Padahal, mitos itu menurut Johanes sudah usang. Justru, kata dia, mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi. "Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan seperti babat, otak, dan usus," tegasnya.

Baca juga: 7 Manfaat Kesehatan Daging Kambing yang Jarang Diketahui

Kurangi Lemak dan Kolesterol Saat Memasak Daging

Selain memotong lemak, kulit, dan jeroan, ada beberapa cara lain untuk mengurangi lemak. Menurut National Health Service United Kingdom, berikut tips-tipsnya:

  • Panggang dagingnya, jangan digoreng. Sebagai gambaran, steak buntut panggang tanpa lemak mengandung sekitar setengah lemak steak buntut goreng dengan lemak
  • Jangan menambahkan lemak atau minyak ekstra saat memasak daging. Sebagai gantinya, cobalah memanggang daging di rak logam di atas loyang panggang agar lemaknya bisa keluar/jatuh
  • Gunakan daging dalam jumlah yang lebih sedikit. Supaya gizi seimbang, tambahkan lebih banyak porsi sayuran, kacang-kacangan dan makanan bertepung dalam bentuk hidangan seperti semur, kari, maupun sop

Konsumsi Daging Kurban Secara Sehat dan Aman

Makanan sehat tentu dimulai dengan cara memasak yang aman. Sehingga menyiapkan dan memasak daging kurban dengan benar menjadi sangat penting.

Beberapa orang beranggapan, daging mesti dicuci sebelum dimasak. Tapi justru ini meningkatkan risiko keracunan makanan karena tetesan air memercik ke permukaan dan dapat mencemari daging dengan bakteri. Untuk itulah, langkah terbaik adalah dengan tidak mencuci daging sama sekali.

Memasak daging dengan cara yang benar akan membunuh bakteri-bakteri berbahaya pada daging. Jika daging tidak dimasak sepenuhnya, bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan.

Baca juga: Studi: Begini Cara Memasak Daging Merah yang Aman bagi Kesehatan Jantung

Di samping itu, bakteri dan virus dapat ditemukan melalui daging tertentu. Artinya, Anda harus memasak jenis daging ini sampai habis. Saat daging dimasak seluruhnya, sarinya akan jernih dan tidak ada daging merah muda atau merah yang tersisa di dalamnya.

Pada dasarnya, semua jenis daging sebaiknya harus dimasak sampai matang termasuk unggas. Namun, Anda boleh memakan seluruh potongan daging sapi atau domba yang bagian dalamnya masih berwarna merah muda – atau istilahnya “rare”.

Syaratnya, selama bagian luarnya dimasak. Karena bakteri apa pun pada umumnya berada di bagian luar daging.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com