KOMPAS.com - Pandemi virus corona di sejumlah negara di dunia menunjukkan peningkatan signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir. Kasus-kasus harian di banyak negara mengalami lonjakan.
Melansir Worldometers, Kamis (15/7/2021) pukul 07.00 WIB, virus corona telah menginfeksi 189.130.509 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, 172.772.365 orang sembuh, dan 4.073.935 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Berikut ini 5 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia:
1. Amerika Serikat
Amerika masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Berikut rincian kasus Covid-19 di AS:
2. India
India masih melaporkan puluhan ribuan kasus baru setiap harinya. Data terbaru, ada tambahan 41.854 kasus baru.
3. Brazil
Brazil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia. Berikut rincian kasusnya:
4. Rusia
Saat ini, Rusia menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
5. Perancis
Perancis melaporkan 8.875 kasus baru dalam satu hari terakhir. Perancis berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak.
Hal ini membuat total kasus terkonfirmasi positif di negara ini melebihi angka 2,67 juta.
Sementara itu, dilaporkan 991 kematian baru, yang membuat kasus kematian secara keseluruhan menjadi 69.210.
Melansir Reuters, Indonesia mempunyai jumlah kasus Covid-19 dan kematian tertinggi di Asia Tenggara.
Untuk menekan penyebaran virus di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Pemerintah Indonesia mengambil langkah menerapkan kebijakan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli 2021.
PPKM Darurat diberlakukan di puluhan kabupaten/kota di berbagai provinsi.
Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia Peringkat 1 di Dunia, Disorot Media Asing
Perpanjangan lockdown dilaksanakan dua pekan, setelah tiga minggu dilakukan pembatasan awal yang dianggap gagal membasmi wabah Covid-19 di kota terbesar negara ini.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, pembatasan akan tetap berlaku setidaknya hingga 30 Juli, setelah dilaporkan adanya 97 kasus baru lokal.
“Kita perlu memperpanjang penguncian setidaknya dua minggu lagi,” ujar Berejiklian di Sydney seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/7/2021).
Berejiklian berharap negaranya dapat segera keluar dari penguncian ini.
Sejak kasus pertama wabah terdeteksi di dekat Pantai Bondi pada pertengahan Juni, penutupan telah diperpanjang dua kali.
Total infeksi di kota berpenduduk 5 juta ini berada di bawah 900 kasus dan dua kematian dilaporkan, menjadi yang pertama di Australia tahun ini.
Menurut pemerintah setempat, penguncian yang berlaku sejak 26 Juni ini hanya akan dicabut saat jumlah kasus baru yang dilaporkan menular di masyarakat mendekati nol.
Adapun dari 97 kasus baru, 24 orang menular di masyarakat, yang diperkirakan lebih banyak kasus varian Delta akan terungkap dalam beberapa hari mendatang.
Dalam penguncian ini, bisnis-bisnis yang tidak penting dan sebagian besar siswa sekolah tinggal di rumah.
Penduduk hanya diizinkan keluar rumah untuk kegiatan penting dan berolahraga.
Di New South Wales, saat ini terdapat 71 pasien Covid-19 di rumah sakit akibat wabah Sydney.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 orang di unit perawatan intensif, termasuk satu orang berusia 20 tahunan dan dua berusia 30 tahunan.
Virus tampaknya telah menyebar ke bagian Sydney, yang sebelumnya tidak terpengaruh, dan ke daerah regional, dengan kasus terdeteksi di Goulburn, sekitar 200 km (125 mil) barat daya.
Wabah telah mulai membuat kewalahan layanan kesehatan, dengan adanya antrean untuk tes Covid-19 di Fairfield, barat daya Sydney.
Penguncian cepat, pelacakan kontak cepat, dan aturan jarak sosial yang keras telah membantu Australia menjaga angka Covid-19 lebih rendah dibandingkan banyak negara maju lainnya.
Namun, program vaksinasi sedikit lamban, dengan kurang dari 10 persen populasi telah menerima dua dosis vaksin.
Sementara, di New South Wales, petugas kesehatan telah memberikan lebih dari 2,7 juta dosis vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.