Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Perawat Dipukuli 3 Orang yang Ingin Ambil Paksa Tabung Oksigen

Kompas.com - 04/07/2021, 21:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Berusaha mempertahankan tabung oksigen yang hendak diambil paksa, seorang perawat puskesmas di Bandar Lampung dikeroyok tiga orang tak dikenal.

Akibat insiden pengeroyokan tersebut, korban yang bernama Rendy Kurniawan mengalami luka memar dan luka dalam di bagian kepala.

Insiden yang identitas pelakunya belum diketahui ini terjadi di Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung, pada Minggu (4/7/2021) dini hari.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com pada Minggu (4/7/2021), korban mengatakan bahwa peristiwa ini berawal ketika ia melaksanakan piket jaga di puskesmas tempat ia bekerja.

Pada pukul 04.30 WIB, tiga orang yang tak dikenal mendatangi puskesmas. Tiga orang tersebut menanyakan, apakah masih ada tabung oksigen terisi di puskesmas tersebut.

Baca juga: Hendak Rampas Tabung Oksigen, 3 Orang Tak Dikenal Aniaya Perawat Puskemas

Adapun tiga orang pelaku pengeroyokan dan pemukulan ini berjenis kelamin laki-laki dan berperawakan besar.

“Tadinya teman jaga saya yang ditanya, dijawab masih ada (tabung oksigen” ujar Rendy di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Minggu (4/7/2021) siang.

Berdasarkan pengakuan Rendy, ketiga orang tak dikenal itu sempat mengatakan bahwa mereka ingin membawa tabung oksigen untuk merawat anggota keluarga mereka.

“Permintaan itu ditolak karena itu kan punya puskemas yang stand by di puskesmas, jadi memang nggak bisa dipinjamkan,” katanya.

Akibat tak mendapatkan izin, ketiga pelaku kesal dan mencoba mengambil paksa tabung oksigen yang ada di dalam puskesmas.

Baca juga: Pakai APD, Perawat Dianiaya Keluarga Pasien, Korban Cabut Laporan karena Pelaku Teman SMP

Rendy pun berusaha menolong ketika melihat rekannya didorong dan diintimidasi oleh ketiga pelaku.

Ia berusaha untuk menenangkan ketiga pelaku dan menjelaskan bahwa tabung oksigen yang ada di puskesmas tidak bisa dipinjam atau dibawa oleh siapapun.

Naasnya, Rendy justru dipukuli dan dikeroyok oleh tiga pelaku hingga mengalami luka memar dan luka di kepala.

Usai mengeroyok Rendy, para pelaku pun langsung keluar dari puskesmas dan melarikan diri.
Menanggapi peristiwa ini, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, langsung mendatangi Rendy yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Soal Kateter yang Jadi Biang Kasus Penganiayaan Perawat Siloam

“Perawat ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskemas di masa pandemi ini. Namun, ini justru dipukuli,”ucap Eva.

Tak tinggal diam, Eva pun mengatakan bahwa ia telah meminta pihak yang berwajib untuk memproses kasus ini.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya/Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Tren
Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Tren
Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Tren
Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Tren
Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Tren
7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com