KOMPAS.com - Hari ini 60 tahun lalu, Ernest Hemingway ditemukan tewas dengan luka tembakan di kepalanya.
Penulis yang memenangkan penghargaan Pulitzer ini diduga bunuh diri pada 2 Juli 1961.
Ia dimakamkan di Pemakaman Ketchum, Idaho, Amerika Serikat.
Baca juga: Sinopsis Papa: Hemingway in Cuba, Kisah Persahabatan Novelis dan Jurnalis, Tayang di Mola TV
"There is nothing noble in being superior to your fellow man; true nobility is being superior to your former self."
— Nathan Francis (@NathanFrancis__) July 2, 2021
? 60th Anniversary: #ErnestHemingway, American novelist, short story writer and Nobel Laureate passed away #onthisday 2 July 1961. #Literature #Writing pic.twitter.com/2KM6kMyb1i
In modern war there is nothing sweet nor fitting in your dying. You will die like a dog for no good reason.--Ernest Hemingway (died July 2, 1961 at age 61?From Notes on the Next War published in 1935. pic.twitter.com/B3DUwNRcty
— Kanariya Eiraku (@KanariyaEiraku) July 1, 2021
Ernest Hemingway merupakan anak kedua dari Clarence Ed Hemingway dan istrinya, Grace.
Ayahnya, Ed Hemingway adalah seorang dokter yang sukses dan Grace adalah mantan penyanyi dan guru musik.
Melansir Biography, di balik penampilan tenangnya, ayah Hemingway bisa menjadi kejam dan mendominasi.
Sementara itu, ibunya kerap mendandani Hemingway dengan pakaian perempuan ketika masih kecil.
Pada bulan Desember 1928, ketika Hemingway berusia 29 tahun, ayahnya bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri dengan pistol. Sudah cukup lama ayahnya mengalami masalah kesehatan fisik dan keuangan.
Hemingway sangat terguncang oleh kematian ayahnya, dan menumpahkan kesalahan pada ibunya.
Istri ketiga Hemingway, jurnalis Martha Gellhorn, kemudian mengaitkan rangkaian kejadian masa kecil ini dengan masalah Hemingway dengan perempuan, seperti perselingkuhan, kekejaman, dan pengabaian.
Setelah bertahun-tahun bercerai, Gellhorn menulis "Jauh di lubuk hati Ernest, karena ibunya, kembali ke kenangan pertama masa kecil yang tak terhancurkan, ada ketidakpercayaan dan ketakutan akan perempuan."
Baca juga: UPDATE Corona 2 Juli: 5 Negara Kasus Terbanyak | WHO: Kasus di Eropa Kembali Naik
Hemingway pergi dari rumahnya di usia remaja dengan menjadi sukarelawan Perang Dunia I. Ia bertugas sebagai sopir ambulans.
Saat bertugas di Italia, dia sempat terluka parah. Ia kemudian jatuh cinta pada perawatnya, tetapi cintanya bertepuk sebelah tangah.
Penolakan dari perawat itu pada akhirnya menyebabkan episode depresi yang akan menghantui hidupnya.
Hemingway memulai karir kepenulisan sebagai jurnalis di Amerika. Dia menikahi istri pertamanya, Hadley Richardson, dan pasangan itu pindah ke Paris agar Hemingway bisa fokus menulis fiksi.